Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menjelaskan bahwa MPR merupakan rumah rakyat, sehingga setiap warga berhak datang apapun latar belakangnya, termasuk untuk melihat persidangan atau menyampaikan pemikiran dan aspirasi.
Hal ini disampaikan Hidayat saat menerima delegasi Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa (Hima) dan Himpinan Mahasiswi (Himi) Persatuan Islam (Persis) DKI Jakarta di Gedung Nusantara 3 lantai 9, kompleks parlemen Senayan, Selasa(19/4).
Advertisement
Hidayat mengakui, ada sebagian anggota DPR yang bermasalah. Namun masih lebih banyak lagi anggota DPR yang baik. Bekerja dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Karena itu, para cendekia muslim, termasuk generasi muda muslim, harus bergabung di parlemen. Karena kalau umat Islam tidak mau bergabung, itu artinya kita memberikan karpet merah bagi masuknya anarkisme", kata Hidayat.
Anggota Hima dan Himi Persis, menurut Hidayat tidak dilarang untuk berpolitik. Baik ikut ke dalam partai, maupun melalui jalur independen. Keduanya bisa sama-sama dilakukan. Termasuk kemungkinan anggota Hima Persis mendirikan parpol sendiri.
"Apalagi saat ini UUD NRI Tahun 1945 sudah berubah. Sesuai UUD yang sekarang rakyat merupakan pemegang. Karena itu kalau umat Islam tidak ikut milih, maka jangan salahkan kalau yang lahir adalah penguasa yang batil," kata Hidayat.
Delegasi Hima Persis DKI yang dipimpin Ceceng Kholilulloh dalam pertemuan tersebut menyampaikan harapannya supaya ke depan Hima Persis bisa berkomunikasi secara lebih efektif dengan MPR, termasuk bisa mengundang Wakil Ketua MPR pada acara-acara yang digelar Pimpinan Wilayah Hima Persis DKI Jakarta.
(*)