Liputan6.com, New York - Langkah dua bakal calon unggulan dalam Pemilu Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton dan Donald Trump, semakin tak terbendung.
Keunggulan mereka kian mantap setelah berhasil meraih kemenangan di pemilu pendahuluan (primary) di New York.
Bagi Trump kemenangan di New York begitu berarti. Pasalnya, daerah tersebut merupakan wilayah asalnya serta markas bagi bisnis properti serta kerajaan medianya.
Bukan cuma itu, kemenangan Trump semakin mendekatkan dirinya sebagai capres dari Partai Republik. Sebab, kemenangan di New York membuat dia mengumpulkan 50 persen suara dari delegasi partai tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Setelah memastikan kemenangan di "kampung halamannya", Trump memuji habis-habisan pendukungnya. Di depan suporternya sembari diiringi lagu New York New York dari Frank Sinatra, Trump mengatakan kemenangan di kota berjuluk Big Apple begitu luar biasa.
"Saya rasa kita sudah dekat ke angka 75 persen dan kita siap mengakhiri ini di tingkatan sangat tinggi. Kita telah mendapatkan apa yang diinginkan penantang fantasi terliarnya," sebut Trump seperti dikutip dari Newshub, Rabu (20/4/2016).
Dia menambahkan, kemenangan tersebut juga tak bisa diraih tanpa peran dari tim kampanyenya. Tanpa mereka, kata Trump, dirinya tak mungkin melaju sekencang ini dalam merebut kursi Orang Nomor Satu di AS tersebut.
"Saya betul-betul mengucapkan terima kasih kepada tim saya, tim ini sangat hebat, ini adalah tim di mana setiap orang bersatu dan tidak banyak orang tahu itu," paparnya.
Clinton sambut kemenangan
Berbeda dengan Trump, setelah berhasil 'mengamankan' New York di depan pendukungnya, Hillary merayakan peristiwa itu diiringi tembang dari rapper kawakan Jay-Z berjudul, Empire State of Mind.
Walau memilih tembang berbeda, sama seperti Trump, istri dari Presiden ke-42 AS tersebut, menyatakan kemenangan di salah satu kota tersibuk di dunia itu didapat berkat jasa dari pada pendukungnya.
"Kita hampir memenangi seluruh pemilihan di negara ini," tegas Hillary.
"Warga New York, kalian selalu mendukung saya, saya selalu berusaha merengkuh kalian. Hari ini kita berhasil dan saya begitu senang akan hal ini," ucap Hillary.
Tak hanya menyampaikan pidato kemenangan, di depan pendukungnya, Hillary juga menyerang lawan-lawannya dari Partai Republik. Dia mengatakan, capres saingannya tersebut punya program yang tak sesuai dengan nilai-nilai AS.
"Trump dan Cruz, visi mereka adalah memecah belah AS. Ini sungguh berbahaya. Itu terlihat dari rencana mereka menolak kenaikan upah, membatasi wanita punya asuransi kesehatan, juga kebijakan mereka terhadap imigran dan Muslim," jelasnya.
"Ini jelas tak sesuai, kita jelas punya visi berbeda, kita ingin menyatukan Amerika," tegas dia.