10 Ponsel dengan Tingkat Radiasi Tertinggi dan Terendah

Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan telepon beroperasi pada beberapa jaringan, seperti 2G, 3G, dan 4G--pada frekuensi yang berbeda--band jaringan yang digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal. Ini berarti sebuah ponsel dapat memancarkan berbagai tingkat radiasi, tergantung pada jaringan dan frekuensi yang sedang digunakan.

Ponsel memancarkan radiasi ketika mengirimkan sinyal dari ponsel ke base station. Makin keras ponsel bekerja dalam mengirimkan sinyal, makin banyak radiasi yang dipancarkan.

Jadi, jika Anda kebetulan ada di pedesaan terpencil jauh dari base station, atau di lokasi di mana ada banyak hambatan fisik, jumlah radiasi yang dipancarkan akan lebih tinggi daripada jika Anda dekat dengan base station.

Selain itu, bagaimana Anda menggunakan ponsel juga memengaruhi jumlah radiasi yang dipancarkan. Dibutuhkan lebih banyak usaha untuk memancarkan sinyal suara dan hanya perlu lebih sedikit usaha untuk mengirim pesan teks.

Nilai SAR

Ukuran yang digunakan untuk pengendapan energi di radiofrekuensi adalah SAR (Specific Absorption Rates). Makin tinggi nilai SAR, kian tinggi pula energi radiofrekuensi tersebut.

Namun, meski nilai SAR yang lebih tinggi tersebut berkorelasi dengan dampak potensial yang lebih tinggi, bukan berarti nilai SAR merupakan ukuran dari dampak tersebut. Sebab, nilai SAR tidak mengukur efek biologis radiofrekuensi pada tubuh.

Bagaimana nilai SAR dihitung

Pengujian berlangsung menggunakan model kepala dan tubuh yang dipenuhi dengan cairan untuk menyimulasikan karakteristik penyerapan radiofrekuensi dari jaringan manusia yang berbeda-beda.

Setiap ponsel diuji ketika sedang berfungsi pada daya penuh di semua band frekuensi, di mana ponsel tersebut beroperasi, dan dalam posisi berlawanan dengan model kepala dan tubuh.

Pemeriksaan robotik mengambil serangkaian pengukuran medan listrik di lokasi tertentu di sebuah pola mirip grid yang presisi, di dalam kepala boneka dan dada.