Intel Akan PHK 12.000 Karyawan

Intel Corporation berencana untuk memangkas 12.000 karyawannya. Jumlah tersebut mencakup 11 persen dari seluruh karyawan Intel.

oleh Iskandar diperbarui 20 Apr 2016, 12:10 WIB
Intel Corporation (wsj.com)

Liputan6.com, Santa Clara - Intel Corporation berencana untuk memangkas 12.000 karyawannya. Jumlah tersebut mencakup 11 persen dari seluruh karyawan Intel. Hal ini terpaksa dilakukan perusahaan karena pasar komputer pribadi (PC) yang kian menyusut.

IDC mencatat, pengapalan PC secara global menurun 11 persen di kuartal I 2016. Bukan itu saja, Intel juga diketahui gagal melakukan transisi industri dalam pembuatan chip untuk smartphone.

Restrukturisasi ini diumumkan bersamaan dengan hasil kuartal pertama pada Selasa kemarin, (19/4/2016) waktu Amerika Serikat. Ini adalah salah satu jumlah pemangkasan karyawan terbesar Intel, setelah sebelumnya menutup pabrik perakitan dan uji coba produk di Costa Rica serta mem-PHK 1.500 pada tahun lalu.

Chief Executive Intel Brian Krzanich mengatakan bahwa langkah ini sangat berat tetapi diperlukan. Tidak hanya untuk memangkas biaya, tetapi juga untuk berinvestasi dalam bisnis yang lebih berkembang.

"Tidak ada perubahan yang diputuskan dengan mudah," tulis Mr Krzanich melalui email kepada seluruh karyawan Intel. Demikian seperti dikutip dari laman Wall Street Journal, Rabu (20/4/2016).

Masalah yang dihadapi Intel merupakan tantangan yang umum dalam bisnis teknologi. International Business Machines Corp (IBM), misalnya, yang memiliki sistem mainframe besar, terpaksa harus menghentikan penjualan PC dan server karena persaingan yang sangat sengit.

Sebagai informasi, Intel yang berbasis di Santa Clara, California, sejak akhir 1980-an menyediakan calculating engines untuk pasar PC yang terus berkembang. Produsen chip ini bersama dengan Microsoft Corp, mampu meraup keuntungan dari bisnis tersebut.

Akan tetapi, baik Intel maupun Microsoft kemudian terjun ke pasar ponsel, setelah Apple Inc memperkenalkan iPhone pada 2007.

(Isk/Why)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya