Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu pekan ini. Pelaku pasar fokus kepada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dimulai pada hari ini dam disimpulkan sehari kemudian.
Mengutip Bloomberg, Rabu (20/4/2016), rupiah dibuka di level 13.112 per dolar AS, menguat dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di level 13.135 per dolar AS.
Rupiah sempat melemah ke 13.150 per dolar AS namun juga sempat menguat ke 13.112 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah menguat 4,71 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs ReferensiJakarta InterbankSpot DollarRate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.133 per dolar AS. Menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.150 per dolar AS.
Baca Juga
Advertisement
Penguatan rupiah ini terjadi karena terjadi tekanan kepada dolar AS. Pelemahan dolar AS ini terhadap sebagai besar mata uang utama dunia seperti yen, pound sterling dan beberapa lainnya.
Mata uang AS melemah karena data konstruksi di negara tersebut turun. Penurunan tersebut lebih dalam jika dibandingkan dengan proyeksi para analis dan ekonom.
Dengan data ekonomi yang bergerak negatif tersebut maka pelaku pasar memperkirakan bisa membuat Bank Sentral AS menahan rencana awal untuk menaikkan suku bunga.
Eksekutif Direktur Pasar Uang Canadian Imperial Bank of Commerce, Toronto, AS, Bipan Rai menjelaskan, beberapa data ekonomi yang keluar ini belakangan ini memang tak mendukung langkah Bank Sentral AS. "Dolar AS bergerak defensif terhadap data-data yang ada," jelasnya.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan, ruang penguatan rupiah masih ada karena pengaruh dari faktor global. "Tidak hanya dolar AS yang melemah terhadap mayoritas kurs di Asia tetapi membaiknya harga komoditas juga mendorong penguatan rupiah," tuturnya.
Fokus pelaku pasar saat ini masih tertuju pada RDG BI yang dimulai hari ini dan disimpulkan Kamis sore – BI rate diperkirakan tetap 6,75 persen. (Gdn/Nrm)