Liputan6.com, New York- Di zaman modern seperti saat ini sebagian dari kita menghabiskan waktu dengan duduk. Perjalanan menuju tempat aktivitas duduk di angkot atau bus, lalu sesampainya di tempat kerja juga sebagian waktu dihabiskan dengan duduk, saat bercengkrama bersama teman juga duduk.
Perilaku menetap itu berkontribusi terhadap obesitas dan masalah kesehatan lain terkait kelebihan berat badan. Namun, bisakah mengurangi durasi duduk berdampak memperbaiki kesehatan kita?
Lewat studi eksperimen peneliti dari Denmark dan Australia, ternyata dengan mengurangi durasi duduk memiliki dampak positif dalam meningkatkan kesehatan tubuh. Peneliti mendatangi 19 kantor di Denmark (di negara ini banyak kantor memiliki meja berdiri). Peneliti meminta para pekerja untuk memperbanyak berdiri dibanding duduk.
Baca Juga
Advertisement
Sesudah satu bulan, peneliti mendapatkan partisipan jadi menggunakan meja berdiri selama 71 persen per hari. "Kami berharap mereka hanya mengurangi jumlah duduk satu jam per hari, ternyata apa yang dilakukan lebih dari hal itu," tutur pemimpin studi Ida Hogstedt Danquah dari National Institute of Public Health and University of Southern Denmark.
Menariknya lagi, setelah tiga bulan mengurangi durasi duduk lemak tubuhnya berkurang hingga setengah dari sebelumnya dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengurangi durasi duduk.
Menurut peneliti, semakin banyak seseorang berdiri kemungkinan untuk bergerak semakin besar, misalnya jadi berjalan. Hal ini berarti memperbanyak kalori tubuh yang terbakar.