Kebijakan Pemerintah Jadi Penopang Kinerja Kalbe Farma

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan perbaikan ekonomi akan membantu kinerja PT Kalbe Farma Tbk.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Apr 2016, 13:03 WIB
Pabrik obat

Liputan6.com, Jakarta - Katalis positif mendominasi mulai dari makro ekonomi dan rilis paket kebijakan ekonomi mendukung sektor farmasi termasuk PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan mendukung kinerja perseroan pada 2016.

Analis PT BNI Securities Ankga Adiwirasta menuturkan PT Kalbe Farma Tbk akan mendapatkan keuntungan dari program pemerintah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Sekitar 16 persen produk PT Kalbe Farma Tbk merupakan obat generik akan mendapatkan keuntungan dari program pemerintah tersebut. Selain itu, rilis paket kebijakan ekonomi pemerintah mendukung sektor farmasi juga menjadi katalis positif.

Dalam dua paket kebijakan ekonomi pemerintah mendorong perusahaan asing untuk memiliki sekitar 100 persen saham perusahaan farmasi di Indonesia. Selain itu, investor asing juga didorong membangun pabrik farmasi di Indonesia.

Angka melihat, hal itu jadi katalis positif mengingat sekitar 95 persen bahan baku industri farmasi termasuk perseroan masih impor. Ke depan, penerapan kebijakan itu dapat membantu PT Kalbe Farma Tbk mengurangi impor bahan baku, dan mendorong produksi bahan baku farmasi di Indonesia.


Penguatan Rupiah Topang Kinerja

Penguatan Rupiah Topang Kinerja

Dari kondisi makro ekonomi juga akan mendukung PT Kalbe Farma Tbk. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat didukung dari inflasi rendah juga mengurangi biaya produksi perseroan.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 5,05 persen dari level Rp 13.898 per dolar Amerika Serikat pada awal 2016 menjadi Rp 13.133 per dolar AS pada 20 April 2016.

"Bahan baku impor lebih murah seiring rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat berdampak terhadap biaya industri farmasi," ujar Ankga dalam risetnya pada 14 April 2016 di Jakarta, seperti ditulis Rabu (20/4/2016).

Ankga menambahkan, pemerintah berencana menurunkan tarif listrik industri mulai awal 2017 juga berdampak terhadap biaya produksi perseroan.

Akhirnya hal itu juga berdampak terhadap keuntungan perseroan. Seiring pemulihan ekonomi sehingga memperbaiki daya beli masyarakat juga dapat membantu kinerja PT Kalbe Farma Tbk.

Ankga memperkirakan, kinerja keuangan perseroan pada 2016 akan lebih tinggi dari 2015. Hal itu didukung dari pertumbuhan penjualan dan efisiensi yang dilakukan perseroan.

Penjualan perseroan diharapkan naik 5,76 persen menjadi Rp 18,91 triliun pada 2016 dari periode 2015 sebesar Rp 17,88 triliun. Laba bersih tumbuh 6,84 persen menjadi Rp 2,14 triliun pada 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2 triliun.

Dengan melihat kondisi itu, Ankga merekomendasikan beli saham PT Kalbe Farma Tbk dengan target harga saham Rp 1.600 per saham dalam satu tahun.

"Saham PT Kalbe Farma Tbk diperdagangkan dengan price earning ratio (PER) 35,02 kali atau lebih tinggi dari industri PER 32,10 kali," kata Ankga.

Target harga saham itu didukung dari kondisi ekonomi lebih baik pada 2016 diharapkan dapatberdampak positif untuk performa PT Kalbe Farma Tbk. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya