Kadin Dorong Investasi Inggris Bertambah di Indonesia

Inggris termasuk salah satu dari 20 negara yang termasuk dalam kategori investor terbesar di dunia.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 20 Apr 2016, 15:30 WIB
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani bertekad   terus mendorong realisasi outward investment  Inggris, khususnya dalam pembangunan infrastruktur, ekonomi digital, farmasi, dan pertanian.

Rosan menyatakan, saat ini potensi outward investment Inggris di Indonesia masih cukup besar dan harus digarap dengan baik.

"Kadin sebagai mitra pemerintah di bidang ekonomi, perdagangan, dan industri  akan terus mendorong arus masuk investasi ke Indonesia.  Potensi outward investment di Inggris sangat besar," kata Rosan dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com saat  penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di London, Inggris, seperti ditulis Rabu (20/4/2016).

Perusahaan Inggris yang menandatangani MoU terdiri atas Unilever, GSK, dan British American Tobacco (BAT) Plc dengan total nilai US$ 10 miliar. "Kami akan berkoordinasi dengan British Chamber of Commerce untuk segera mengimplementasikan komitmen investasi ini," kata Rosan.

Rosan turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan dengan kalangan pelaku bisnis di Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda.  

Dalam kesempatan itu, Rosan juga turut serta membawa sebanyak 41 delegasi pengusaha Indonesia, di antaranya, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan  Juan Permata Adoe, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi Terbarukan Halim Kalla, serta Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek Ilham Habibie.  

Dia mengatakan, Inggris adalah salah satu dari 20 negara   yang termasuk dalam  kategori investor terbesar dunia, khususnya di sektor telekomunikasi, barang konsumsi (consumer goods), energi dari sampah, energi dari ombak laut dan diesel, farmasi (vitamin dan obat-obatan), industri kertas, telekomunikasi, dan industri pertahanan.

"Peluang usaha terbuka lebar di Indonesia. Deregulasi yang diterapkan Presiden Jokowi menjadi pembuka jalan bagi investor negara-negara Eropa, khususnya Inggris untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Ini tantangan bagi Kadin untuk merealisasikannya," kata dia.

Rosan mengatakan,  Kadin  terus berupaya meningkatkan peluang investasi baru di Indonesia, sekaligus mempercepat tercapainya kerja sama dagang di bawah kerangka Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa, yang ditargetkan rampung pada tahun 2018 mendatang.

"Fondasi sudah kuat, tinggal  bagaimana menjawab berbagai tantangan untuk mewujudkan arus masuk investasi bagi kesejahteraan bangsa," ujar Rosan. (Lukman R/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya