Liputan6.com, Jakarta Satu pengalaman yang bisa membuka mata kita tentang makhluk gaib dialami Herwiratno. Itu terjadi ketika ia membantu melepas makhluk yang besarnya dua kali dari manusia biasa, berbulu hitam lebat, dan bermata kuning.
Saat itu makhluk gaib ini diminta mengajak teman-temannya agar sekalian bisa bersama menuju Tuhan. Namun rupanya hal ini tidak bisa dilakukan. "Ini karena ada yang menahannya," ujar Herwi saat bertandang ke redaksi Liputan6.com, Selasa (19/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Kalau para politikus yang menahannya itu biasa, tapi ini adalah pemuka agama. Menurut Herwi, makhluk-makhluk ini dimanfaatkan oleh para pemuka agama agar dakwahnya bisa menjaring banyak orang, ngomongnya lancar, banyak orang yang memakainya, dan lain sebagainya.
Pernah juga Herwi menemui para makhluk gaib ini ditahan (dipelihara) oleh orang-orang yang ingin mendapatkan "kesaktian-kesaktian tertentu" dan dimasukkan ke satu benda pusaka seperti batu, keris, cincin. Maksudnya supaya laris dagangannya, sukses jabatannya, kariernya lancar, disukai banyak orang, kelihatan cantik dan sebagainya.
"Mereka sebenarnya tersiksa dan ingin segera pergi menuju Tuhan. Kebanyakan karena ada perjanjian tertentu yang saya tidak tahu apa itu," ujar Herwi. Selain tersiksa, banyak juga yang merasa tertipu atau ditipu manusia, dijanjikan sesuatu, tapi tidak diberi. "Entah janjinya apa, saya tidak tahu. Yang jelas mereka bilang begitu pada saya," kata Herwi.
Kalau sudah begitu, Herwi biasanya melepaskan makhluk gaib itu agar bebas dari benda-benda itu lalu membantunya menyesali kesalahan dan dosa, serta berdoa mohon ampun dari Tuhan. Setelah itu mereka bisa melanjutkan perjalanan ke Tuhan.