Liputan6.com, Manchester - Mantan bintang Argentina, Juan Sebastian Veron, pernah begitu berjaya di akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Ketika itu, dia disebut-sebut sebagai gelandang paling lengkap: kuat dalam bertahan dan menyerang.
Di Italia, Veron pernah membawa SS Lazio dan Inter Milan juara Serie A pada 1999/00 dan 2005/06. Sementara di Inggis, bersama Manchester United (MU) Veron memenangkan gelar Liga Primer 2002/03.
Baca Juga
- Van Gaal: MU Beda Tipis dengan Spurs
- Mobil Rio Haryanto Bisa Kencang di Trek Lurus, Tapi..
- Komentar Perdana Lorenzo Setelah Gabung Ducati
Advertisement
Sayang, tak lama Veron (41) membela MU. Bergabung pada musim 2001/02, Veron lalu hengkang ke Chelsea pada 2003/04. Ketika itu, Veron diboyong ke Stamford Bridge dengan transfer 14 juta pound atau sekitar Rp 264 miliar.
Kini, setelah lebih dari 10 tahun berlalu, Veron mengungkapkan ia menyesal pergi dari MU. Pasalnya, kata Veron, selama di MU dia sangat menikmati atmosfer kekeluargaan di kalangan pemain MU.
"Saya sangat menyukai atmosfer latihan saat di MU. Para pemain begitu akrab kepada saya," ujar Veron, seperti dikutip Manchester Evening. "Ryan Giggs sangat baik kepada saya. Dia sangat membantu."
Hanya memang, Veron menuturkan, situasi saat itu sangat sulit baginya. Pertandingan begitu banyak dan tak mudah baginya beradaptasi dengan sepak bola Inggris. Ditambah lagi dengan cedera yang dia alami.
"Pertandingan selalu berjalan intens selama 90 menit," ujar Veron yang pernah 73 kali membela Argentina dengan sembilan gol. "Sangat berbeda dengan yang saya alami di Italia. Pertandingan begitu terbuka, bola terus bergerak. Pertandingan di Liga Inggris juga lebih mengutamakan fisik."
Veron bergabung dengan MU dari klub Italia, Lazio. Ketika itu, transfernya lumayan tinggi, 28 juta pound dan tercatat sebagai salah satu yang termahal, saat itu.
Total selama tiga tahun Veron tampil di 82 pertandingan MU. Veron memutuskan gantung sepatu pada 2014 bersama klub asal kampung halamannya di Argentina, Estudiantes.