Polisi: Banyak Aduan Warga soal Keberadaan Agus Pemutilasi

Masyarakat yang melihat Agus dapat segera melapor ke polisi baik melalui telepon, pesan singkat maupun media sosial.

oleh Audrey Santoso diperbarui 21 Apr 2016, 02:58 WIB
Kusmayadi alias Agus diduga pemutilasi wanita hamil di Tangerang

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menyebarluaskan data diri Kusmayadi alias Agus, pembunuh berdarah dingin yang memutilasi kedua tangan dan kaki istri sirinya yang sedang hamil tua, Nur Astiyah (34). Data diri tersebut meliputi wajah Agus dan ciri-ciri perawakannya.

Polisi berharap, masyarakat yang melihatnya dapat segera melapor ke polisi baik melalui telepon, pesan singkat maupun media sosial. Strategi itu pun mendapat respon dari masyarakat. Setiap hari banyak informasi yang masuk terutama melalui hotline.

 

"Sudah banyak aduan dari masyarakat dari hotline," ujar Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan ketika dihubungi, Rabu (20/4/2016).

Bahkan ada warga yang mengaku melihat Agus berkeliaran di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Informasi itu pun segera ditindaklanjuti aparat dengan mengecek lokasi. Namun hasilnya nihil, Herry mengatakan banyak yang memberi kabar hoax.

"Kemarin malam sempat dapat info AG ada di Tebet, setelah dilakukan pengecekan tidak ada. Di beberapa tempat juga sama, pas dilakukan pengecekan ternyata tidak ada," kata Herry.

Warga Jalan Haji Malik, Kampung Telaga Sari, RT 12 RW 01, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang Banten digegerkan dengan penemuan mayat tak utuh di sebuah kamar kontrakan. Jasad tersebut berjenis kelamin wanita dan nahasnya diketahui tengah hamil tua. Beberapa bagian tubuhnya ditemukan terpisah.

Pembunuhan disertai mutilasi ini terungkap setelah seorang warga mencium bau tidak sedap dari kontrakan korban dan melaporkan hal itu ke polisi, Rabu, 13 April 2016. Polisi menduga kuat pemutilasi adalah Agus alias Kusmayadi. Dia kini masuk dalam daftar perburuan polisi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya