BI Prediksi Deflasi 0,3 Persen pada April

Penurunan harga BBM berdampak terhadap penurunan harga angkutan umum dan harga stabil juga tak pengaruhi inflasi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Apr 2016, 19:10 WIB
Bank Inodnesia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memprediksi terjadi deflasi 0,3 persen pada April 2016. Deflasi disebabkan oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menuturkan, penurunan harga BBM juga berpengaruh pada harga angkutan umum. Tarif angkutan umum  turun sekitar 4 persen.

"Bulan ini deflasi, karena ada penurunan harga premium, solar dan tarif angkutan turun sekitar 4 persen. Deflasi sekitar 0,3 persen," kata dia di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/4/2016).

Dia mengatakan, harga pangan juga stabil sehingga tak terlalu mempengaruhi laju inflasi. Sementara itu, defisit transaksi berjalan diperkirakan lebih baik di kisaran 2,2 persen. Hal tersebut didorong perbaikan ekspor terutama dari tekstil, kendaraan roda empat. "Family car ke Filipina, Sri Lanka, itu membaik," kata Juda.

BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2016 sebanyak 5,1-5,2 persen. Pertumbuhan ekonomi masih dominan didorong oleh belanja pemerintah. Pada kuartal II 2016 pertumbuhan ekonomi diperkirakan di level 5,2-5,3 persen. "Meningkat ke arah 5,2-5,3‎ persen," tutur dia. (Amd/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya