Liputan6.com, Berlin - Adolf Hitler kalut bukan kepalang. Salah satu jenderalnya menyampaikan kabar buruk: pasukannya tak mampu menahan serbuan Rusia ke Eberswalde. Sang fuhrer tahu, ia telah kalah.
Pada 22 April 1945, di dalam bunker rahasia, ia menemui para panglima perangnya. Menteri Luar Negeri Nazi, Heinrich Himmler juga ada di sana.
"Ia datang sekitar pukul 20.30, dalam kondisi hancur," demikian cuplikan laporan Joint Intelligence Committee terkait hari-hari terakhir Hitler, seperti ditulis mantan deputi jenderal Dinas Intelijen Inggris MI5, Guy Liddell.
Seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (21/4/2016), di depan para jenderal yang memintanya cepat-cepat meninggalkan Berlin, Hitler histeris. Ia tak bisa mengendalikan emosinya.
Baca Juga
Advertisement
"Semua orang berbohong kepadaku!," teriaknya. "Semua orang telah menipuku, tak ada satu pun yang berkata benar!"
Dengan wajah marah, Hitler menambahkan, "Angkatan bersenjata berdusta kepadaku, SS meninggalkanku di tengah kesulitan. Rakyat Jerman tak berjuang secara heroik. Mereka pantas binasa," kata dia. "Bukan aku, tapi rakyat Jerman yang kalah."
Laporan tersebut menyebut, wajah Hitler merah padam, kedutan di lengan kirinya berhenti, dan ia berdiri dengan goyah.
"Sepanjang malam, ia menderita gangguan syaraf parah yang membuatnya rubuh. Berkaki-kali Hitler mengoceh, ia akan menemui ajalnya di Berlin."
Tak ada lagi harapan bagi Reich Ketiga -- yang hanya kuat bertahan selama 12 tahun, 3 bulan, bukan 1.000 tahun seperti yang dicita-citakan. Bagi Hitler kala itu, tidak ada jalan lain selain menghabisi dirinya sendiri.
Berbeda dengan saat menerima kekalahan, Albert Speer, menteri persenjataan Nazi mengatakan, Hitler terlihat 'tenang' selama hari-hari menjelang ajalnya.
"Hitler akhirnya menyadari, bintangnya telah redup, bahwa ia kalah dalam perang yang dimulainya," demikian kererangan Speer.
Kepada Speer, Hitler mengakui ia menunggu kematian datang, untuk membebaskannya dari semua masalah.
"Hitler mengaku bisa keluar dan ikut melawan musuh. Ia takut bakal terluka dan ditangkap oleh Rusia. Ia memilih menembak dirinya sendiri," demikian isi laporan tersebut.
Beberapa hari kemudian, pada saat makan siang, Hitler menyampaikan instruksi mengerikan.
"Aku tak akan jatuh ke tangan musuh, hidup atau mati," kata dia kepada para bawahannya. "Aku memerintahkan agar jasadku dibakar, agar tak ada yang bisa menemukannya."
Hitler akhirnya bunuh diri pada Senin 30 April 1945, dengan cara menembak dirinya dengan pistol Walther PPK 7.65. Jenazah istrinya, Eva Braun ditemukan tewas di dekatnya, dalam kondisi duduk di sudut sofa.
Selain kabar kekalahan yang menghancurkan hati Hitler, sejumlah peristiwa penting dalam sejarah juga terjadi pada 22 April.
Pada 1972, meningkatnya bombardir Amerika Serikat atas Vietnam memicu protes anti-perang di Los Angeles, New York City, dan San Francisco.
Sementara, pada 1983, majalah Jerman Stern mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan buku harian Adolf Hitler, salah satu diktator paling kejam dalam sejarah.
"Buku Harian Hitler Ditemukan," demikian ditulis dalam sampul muka majalah itu. Dunia pun gempar.
Belakangan terbukti, barang itu palsu belaka. Sementara, 22 April 1970 adalah kali pertamanya Hari Bumi diperingati.