Liputan6.com, Jakarta - Tabrakan yang melibatkan 4 kendaraan dan 2 motor terjadi di kawasan Senopati. Penyebab kecelakaan lalu lintas tersebut adalah aksi ugal-ugalan anak mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sugiharto, A yang mengendarai Toyota Alphard B 121 HMS.
Putra Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Detri Warmanto yang mengendarai mobil Mazda Biante putih turut menjadi korban. Selain itu, mobil Alphard putih milik artis Kartika Putri turut menjadi korban saat dikendarai sopirnya.
Presenter yang terkenal lewat logat Tegalnya itu menyambangi rumah orangtua Andrew di Jalan Ciniru 1, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan untuk meminta ganti rugi kerusakan mobilnya di bagian bemper belakang. Ia sempat protes saat penjaga rumah yang memintanya menunggu di luar sebelum bertemu Sugiharto.
Baca Juga
Advertisement
"Saya enggak bisa nunggu, saya kan sudah jadi korban. Masak masih disuruh tunggu. Saya cuma ingin ketemu yang tanggung jawab sama mobil saya ini," kata Kartika di Jalan Ciniru 1, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 21 April 2016.
Kartika kemudian diizinkan memasuki rumah. Tak berapa lama, Kartika keluar dengan tenang tanpa berbicara sedikitpun ke media.
Selain Kartika, 3 korban lainnya juga mendatangi rumah Sugiharto. Setelah menerima kunjungan para korban, Sugiharto menjelaskan, dia akan mengganti berapa pun biaya kerusakan yang dituntut korban akibat ulah putranya yang membawa pengemudi Alphard B 121 HMS.
Sugiharto juga mengajak para korban menyelesaikan kasus kecelakaan tersebut secara kekeluargaan.
"Yang pertama (Kartika Putri) segera akan diselesaikan karena dia mau keluar negeri. Sepakat, kendaraannya dibawa ke bengkel malam ini juga. Dilakukan penggantian berapa pun biayanya. Kedua, mobil, Innova juga keserempet sama, seluruh biaya untuk di bengkel diberikan. Dan korban tidak menuntut," ucap Sugiharto.
"Ketiga, ada mobil kecil kena sedikit. Sama tegaskan, berapa pun (biayanya) diselesaikan. Sepeda motor, korban luka. Malam ini dia, saya minta dibawa ke rumah sakit," tutur Sugiharto.