Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan para CEO dari negara-negara Nordik (Eropa Timur dan Atlantik Utara) di Hotel Steigenberger Wiltcher's, Brussel, Belgia. Dalam pertemuan itu, di hadapan para CEO, Jokowi mengakui bahwa perekonomian Indonesia memang mengalami penurunan imbas dari lesunya ekonomi global.
"Tetapi, penurunan ini dipandang sebagai kesempatan untuk melakukan reformasi ekonomi," ucap Jokowi dihadapan para CEO tersebut, Jumat (22/4/2016).
Program reformasi Indonesia, menurut Jokowi dilakukan berdasar pada 2 prinsip, yaitu kompetitif dan keterbukaan. Di era sekarang ini, lanjut Jokowi, "Keterbukaan adalah keniscayaan."
Baca Juga
Advertisement
Menurut Jokowi, sangat tidak realistis bila Indonesia memilih menutup diri. Sebab, teknologi telah menghilangkan batas negara. "Sosial media telah membuat dunia sangat dinamis. Jalur suplai juga semakin terbuka," ucap dia.
Pentingnya Kompetisi
Dasar kedua, disebut Jokowi yaitu kompetisi. Umumnya, kompetisi akan mendorong perekonomian negara semakin baik.
Ia pun mencontohkan bahwa 50 tahun yang lalu, Indonesia hanya memiliki satu maskapai penerbangan yang dimiliki oleh pemerintah, yaitu Garuda Indonesia. "Saat tidak memiliki pesaing, Garuda tidak menunjukkan performanya. Harga tiket mahal namun tidak diikuti pelayanan yang prima," ucap Jokowi melalui Tim Komunikasi Presiden.
Kemudian, lahir maskapai penerbangan yang dikelola oleh swasta. Sekitar 70 maskapai penerbangan beroperasi di Indonesia. Akibatnya, Garuda hampir mengalami kebangkrutan. Menghadapi persaingan tersebut, Garuda kemudian berbenah diri, memperbaiki manajemen dan pelayanannya.
"Kini, Garuda berada pada peringkat ke-7 berdasarkan penilaian Skytrax, tutur Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintahannya kini memfokuskan pada 2 mesin pertumbuhan, yakni pembangunan infrastruktur dan investasi. "Dan untuk memastikan ini berjalan sesuai rencana, untuk memastikan bahwa proyek infrastruktur terus berlanjut, saya harus melihat langsung pelaksanaan di lapangan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi berharap para CEO dapat melihat angin segar yang ditawarkan Indonesia dan tertarik melakukan investasi di Indonesia. Presiden berjanji akan terus berkeliling memastikan adanya pembenahan di semua sektor.
Sejumlah CEO perusahaan papan atas Eropa yang hadir di antaranya CEO Rolls-Royce, Rio Tinto, AXA, dan Siemens. Sementara dalam pertemuan ini Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Uni Eropa Yuri Thamrin dan Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani.