Bisnis Ponsel Lesu, Penjualan Lumia Merosot Tajam

Bisnis ponsel Microsoft dilaporkan tidak berjalan mulus karena penjualan Lumia mengalami penurunan hingga 73 persen.

oleh Andina Librianty diperbarui 23 Apr 2016, 13:04 WIB
Microsoft Lumia 540 resmi melenggang pada 12 Juni mendatang

Liputan6.com, Jakarta Microsoft tampaknya harus berusaha lebih keras untuk bersaing dengan kompetitor di industri smartphone, seperti Apple dan Samsung.

Pasalnya, bisnis ponsel perusahaan dilaporkan tidak berjalan dengan baik karena penjualan Lumia yang "terjun bebas" dibandingkan dengan tahun lalu.

Microsoft dalam dokumen Securities and Exchange Commission (SEC) dilaporkan telah menjual 2,3 juta ponsel Lumia di kuartal III tahun fiskal 2016 (Januari-Maret). 

Penjualan tersebut turun 73 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, ketika perusahaan menjual 8,6 juta unit Lumia.

Raksasa software itu beralasan hal tersebut disebabkan perubahan strategi dalam bisnis ponselnya. Strategi yang dimaksud diantaranya adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap banyak karyawan Nokia dan mulai membuat aplikasi kelas pertama untuk Android dan iPhone.

"Penurunan pendapatan sebesar 11 persen menjadi US$ 248 juta disebabkan oleh pengumuman tentang perubahan strategi bisnis ponsel," jelas Micorosft dalam keterangan resmi seperti dikutip dari Business Insider, Sabtu (23/4/2016).

Selain itu, kurangnya fokus terhadap Windows Phone juga memiliki dampak lain. Penjualan ponsel yang dibuat oleh vendor lain seperti HTC dan Samsung mengalami penurunan 36 persen.

(Din/Cas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya