Liputan6.com, Jakarta Tak merasa haus tak berarti tubuh Anda sudah tercukupi kebutuhan cairannya. Ada beberapa gejala tak biasa yang sesungguhnya merupakan pertanda Anda mengalami dehidrasi, hanya saja Anda tak menyadarinya.
Beberapa gejala seperti sakit kepala atau pusing sebenarnya adalah pertanda tubuh mengalami dehidrasi. Demikian pula dengan urine yang berwarna kuning pekat. Gejala dehidrasi terkadang begitu samar sehingga menyerupai gejala penyakit lainnya.
Air memiliki banyak efek positif bagi tubuh sehingga tak boleh diabaikan. Kecukupan cairan akan mencegah tubuh dari sakit. Menurut WebMD, air bermanfaat untuk kesehatan otak, otot, dan kulit.
Berapa banyak kita perlu mengonsumsi air setiap harinya? Mayo Clinic menyarankan agar orang dewasa rata-rata minum delapan gelas per hari.
Berikut enam tanda tak biasa yang menunjukkan Anda mengalami dehidrasi, dilansir dari laman Bustle, Jumat (22/4/2016):
1. Tak berkeringat saat berolahraga
Bila suatu hari Anda sama sekali tak berkeringat saat berolahraga, padahal biasanya Anda banjir keringat, ini bisa jadi pertanda Anda mengalami dehidrasi.
Menurut penjelasan J. Timothy Lightfoot, Ph.D, direktur Huffines Institute for Sports Medicine And Human Performance di Texas A&M University, ketika tubuh jadi terlalu panas karena berolahraga, mereka melepaskan kelebihan panas melalui proses berkeringat agar suhu tubuh tetap normal.
Jika tak ada cukup cairan di tubuh untuk memproduksi keringat, itu akan memengaruhi sistem kerja tubuh. Akibatnya, tubuh tak hanya berhenti berkeringat melainkan juga berisiko mengalami suhu tubuh yang terlalu tinggi. Panas terjebak di tubuh dan suhu tubuh akan semakin meningkat.
Baca Juga
Advertisement
2. Kulit mengering
Bila kondisi kulit Anda cenderung berubah-ubah, terkadang berminyak dan di lain waktu menjadi kering, ini juga merupakan tanda Anda mengalami dehidrasi.
Menurut The International Dermal Institute, ketika kulit dehidrasi, kulit menjadi kekurangan air, bukan minyak. Karenanya tipe kulit berminyak cenderung tampak kering seperti kurang pelembap.
3. Napas menjadi bau
Dampak paling tak menyenangkan dari dehidrasi adalah bau mulut. Air liur memiliki zat antibakteri yang mencegah bakteri berkembang lebih banyak sehingga menyebabkan bau mulut. Tapi bila kita tak mengonsumsi cukup air, tubuh tak bisa memproduksi liur secara cukup.
4. Selalu lapar
RD Alissa Rumsey, juru bicara American Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan, "Dehidrasi ringan seringkali terasa seperti lapar, yang sebenarnya tubuh Anda hanya perlu cairan."
Menurut laman Health, rasa lapar muncul karena bagian otak bernama hypothalamus yang mengatur rasa lapar dan haus menjadi bingung. Lain kali, bila Anda merasa lapar atau ingin mencemil, cobalah minum segelas air dan perhatikan apakah rasa lapar itu kemudian hilang.
5. Anda sering sakit
Dehidrasi kronis berperan besar pada sistem imun tubuh. Menurut laman Healthline, setiap organ dalam tubuh memerlukan air, jadi ketika tubuh tak mendapat pengganti cairan yang hilang, sel tubuh tak mendapat nutrisi dan mineral yang dibutuhkan. Ini membuat mulut, hidung, dan tenggorokan Anda kurang lembap sehingga mudah terserang penyakit.
6. Naik berat badan meski diet
Menurut laman Livestrong, dehidrasi memperlambat metabolisme yang secara negatif mempengaruhi kemampuan tubuh membakar lemak dan memicu konsumsi kalori. Ini menyebabkan bertambahnya lemak perut.