Liputan6.com, Perth Umumnya, wanita mengalami menstruasi sebulan sekali selama tujuh hari. Namun, hal ini tidak terjadi pada Chloe Christos (27), wanita asal Perth, Australia. Ia mengalami haid tak berujung selama lima tahun.
"Saya tahu ini tidak normal, tapi saya malu membicarakannya," katanya, seperti dikutip Womenshealth, Sabtu (23/4/2016).
Menurut Chloe, dia pertama kali mengalami menstruasi di usia 14 tahun. Ketika itu, dia tidak berhenti haid hingga usia 19 tahun. Hingga dia tahu ternyata dirinya mengalami anemia berat dan butuh infus seminggu sekali.
"Ketika berusia 19, seorang dokter melakukan tes darah dan menemukan kalau saya memiliki penyakit von Willebrand, gangguan perdarahan yang membuat darah sulit membeku. Sayangnya, ketika itu dokter belum bisa menemukan obat yang tepat karena baru beberapa tahun kemudian dia memberikan saya pengobatan," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Situs kesehatan Mayo Clinic mencatat penyakit von Willebrand merupakan kondisi perdarahan berlebihan. Biasanya kondisi ini ada hubungannya dengan genetik. Namun pada kasus tertentu, kondisi ini dapat berkembang pada seseorang.
Chloe mengatakan beberapa dokter menyarankannya untuk melakukan histerektomi (angkat rahim), tapi ia menolaknya. "Saya tidak pernah tahu kapan saya menginginkan anak, tapi saya tidak ingin menyingkirkan apa yang membuat saya seorang wanita," katanya.
Untuk menjaga kondisinya, Chloe mengonsumsi obat sintetis selama tujuh tahun. Dia menuturkan obat tersebut memiliki efek samping yang mengerikan.
"Pada satu titik, obat ini membuat saya merasa seperti tidak bisa bekerja atau meninggalkan rumah dan berakhir di UGD sampai tiga kali seminggu," ujarnya.
Hingga akhirnya, ia mengunjungi pusat hemofilia dan melakukan infus. Untungnya, cara ini bekerja untuknya dan dia sekarang memiliki periode normal yang berlangsung empat sampai lima hari.
"Itu terjadi untuk pertama kalinya kurang dari sebulan lalu. Saya benar-benar sangat beruntung menemukan sesuatu yang bekerja untuk saya," katanya.