Liputan6.com, Jakarta Situasi politik di DKI kian memanas. Hal ini seiring perhelatan Pilkada yang akan dilangsungkan pada 2017 untuk merebutkan kursi Gubernur Jakarta.
Salah satu nama yang sering disebut maju sebagai bakal calon gubenur adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Lantas apa tanggapan Risma yang namanya masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta?
"Saya sudah sampaikan. Bahkan saat saya terpilih menjadi Wali Kota Surabaya, saya sudah sampaikan, saya punya janji dengan warga Surabaya. Saya enggak bisa lepas gitu aja. Bagaimana pun, janji itu adalah hutang. Kecuali warga Surabaya, bilang enggak apa-apa. Tapi kalau enggak ada izin mereka, gimana saya mungkin bisa," ujar Risma saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Kondisi itu, kata Risma, sudah disampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dan Mega menyerahkan sepenuhnya kepada Risma.
"Saya sudah sampaikan ke Ibu Mega, waktu menang Pilkada Surabaya. Tanggapan ibu seingat saya, 'Gitu tah mbak (belum mau maju ke DKI). Lalu saya sampaikan' iya gitu," cerita Risma.
Menurut dia, masalah di Surabaya masih banyak belum dituntaskannya. Di mana Risma sering mendapat laporan terkait permasalahan warga kota Surabaya.
"Warga Surabaya kalau ada masalah, langsung hubungi saya langsung. Ini kan sudah menyangkut kesejahteraan masyarakat banyak," tutur Risma.
Saat ditanya apakah dirinya sudah menanyakan kepada warga Surabaya, Risma mengatakan hal itu sudah dilakukan. Risma mengungkapkan kebanyakan warga tidak mengizinkannya.
"Banyak teman-teman wartawan disana menanyakan hal ini. Dan warga Surabaya bilang enggak boleh. Mereka marah, pasti. Pernah ada yang ditanya, langsung ditawur (dihalangi) warga. (bilang) enggak boleh. Jadi enggak bisa (untuk maju di DKI)," ujar Risma menandaskan.