Liputan6.com, Jakarta - 32 tahun silam, untuk yang pertama kalinya, virus AIDS ditemukan ilmuwan. Penemuan ini menjadi titik awal bagi para ahli untuk mencari vaksin dari penyakit mematikan tersebut.
Penemuan tersebut diumumkan di Washington DC oleh Menteri Kesehatan Amerika Serikat Margaret Heckler. Demikian seperti dimuat BBC on This Day.
Advertisement
Dalam pengumuman tersebut, Heckler mengatakan virus ini merupakan jenis lain dari virus kanker yang disebut HTLV-3. Serangkaian tes transfusi darah kemudian dicanangkan untuk mendeteksi dan mencegah AIDS.
Dia menjelaskan, jika pun vaksin telah ditemukan, tetap membutuhkan proses uji coba sebelumnya akhirnya diterapkan. "Penemuan virus ini menjadi awal yang baik bagi para ilmuwan untuk menangkal virus ini."
AIDS, Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang bisa memicu si penderita terjangkit penyakit lain. Penyakit ini kerap menyerang golongan homoseksual, pengguna narkoba, dan mereka yang menerima transfusi darah.
Penemuan virus AIDS ini telah membuat masyarakat Amerika Serikat lantaran sudah ada 4.000 orang yang terinfeksi virus tersebut. Sejak gejalanya ditemukan pada tahun 1981 hingga 1984, sudah ada hampir setengah dari jumlah tersebut yang meningeal.
Seorang warga AS, Bob Scheckey yang tinggal bersama para penderita AIDS selama dua tahun menilai bahwa vaksin penyakit tersebut sulit ditemukan.
"Diperkirakan dalam waktu dua atau tiga tahun mendatang, vaksinera sulit ditemukan. Banyak orang di sekitarku yang meninggal," kata Scheckey.
Hingga sekarang, belum ada vaksin yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit AIDS meski berbagai upaya penelitian yang menghabiskan jutaan dolar telah dilakukan. Namun, saat ini, sudah ada obat yang bisa memperpanjang usia penderita AIDS.