Liputan6.com, Jakarta - Miliarder asal New York menuntut bisa memiliki lukisan Picasso miliknya kembali yang dicuri. Ini setelah ia tersadar bila lukisan tersebut hilang, usai beberapa tahun lamanya.
Melansir lama New York Daily Minggu (24/4/2016), awalnya Wilma Tisch, janda miliarder, tidak terlalu yakin tentang keberadaan lukisan tersebut. Apakah masih tersimpan di penyimpanan atau sedang dalam perbaikan.
Advertisement
Ia baru mengetahui mengalami pencurian saat melihat lukisan miliknya terjual di Florida. Ia pun menempuh jalur hukum untuk mendapatkan kembali lukisan tersebut.
Dikabarkan jika lukisan yang dibuat pada 1928 tersebut, memiliki harga US$ 1 juta atau setara Rp 13,1 miliar. Namun oleh pencuri yang dikabarkan dilakukan seorang pembantu yang kini tinggal di Ekuador, lukisan tersebut hanya dijual US$ 60 ribu atau Rp 789 juta.
Kemudian lukisan ini berpindah tangan ke pembeli lain Kenneth Hendel seharga US$ 500 ribu. Pembeli lukisan tersebut mengaku percaya jika penjual lukisan merupakan orang yang terpercaya. Lukisan ini merupakan hadiah dari sang tuan kepada pelayannya.
Seorang hakim memerintahkan lukisan Picasso itu dikembalikan ke fasilitas penyimpanan New York, tetapi tampaknya Hendel kembali menjadi pemilik barang yang masih dalam sengketa itu.
Beberapa media lokal memberitakan pencurian ini terjadi karena memanfaatkan ketidakmampuan pemilik asli lukisan yang berumur lanjut. Sehingga sulit baginya untuk melacak barang seni yang dimiliki.
Ini juga bisa menjadi satu tanda, seorang miliarder baru mengetahui telah kehilangan satu karya seni bernilai selama bertahun-tahun, mungkin karena dia memiliki terlalu banyak barang.
Pablo Picasso merupakan seorang seniman yang terkenal dalam aliran kubisme. Ia dikenal sebagai pelukis revolusioner pada abad ke-20. Pelukis yang cakap membuat patung, grafis, keramik, kostum penari balet sampai tata panggung. Banyak karya Picasso yang menjadi koleksi para miliarder dunia. (vna/nrm)