Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mulai geram dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra terkait langkah Yusril yang membela warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Bahkan Ahok meminta masyarakat tak memberi panggung kepada Yusril.
Menanggapi hal itu, Yusril menegaskan bahwa berbicara di muka umum merupakan hak setiap orang. Karena hal tersebut berkaitan dengan hak konstitusional yang dijamin UUD 1945.
"Permintaan Gubernur DKI seperti itu jelaslah bertentangan dengan konstitusi dan demokrasi yang harus kita junjung tinggi," kata Yusril yang dikutip dari akun twitternya, @Yusrilihza_Mhd, Minggu (24/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dalam demokrasi, kata dia, setiap orang bebas mengemukakan pendapat walau mungkin ada orang lain yang tidak setuju dengan pendapat itu. Dirinya pun tak pernah melarang atau minta orang lain agar tidak memberi kesempatan kepada Gubernur DKI untuk dengan bebas menyatakan pendapatnya.
"Kalau saya tidak setuju dengan pendapat Gubernur DKI, maka kapanpun dan di manapun saya akan dengan bebas pula menentang pendapatnya itu," ucap dia.
Yusril menegaskan, dirinya akan membela Ahok jika kebebasan pendapatnya dihadang oleh orang. Bahkan pembelaan itu akan dilakukan hingga titik darah penghabisan.
"Walau saya tdk setuju dg pendapat Gubernur DKI itu, namun kebebasan beliau untuk mengemukakan pendapat itu akan saya bela mati2an," tulis dia.
"Saya mengajak segenap rakyat berikan panggung kepada Gubernur DKI utk berbicara dengan bebas, walau kt tdk setuju dg pendapatnya," tutup Yusril.