Liputan6.com, Jakarta Krim tabir surya atau yang dikenal dengan sunblock, diyakini dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV) yang dapat mengakibatkan berbagai permasalahan kulit seperti kanker kulit. Namun, penggunaan tabir surya yang efektif masih belum dipahami oleh sebagian orang.
Pada setiap kemasan tabir surya tertera kandungan yang dilengkapi dengan jumlah kadar, umumnya orang-orang akan memilih sunblock berkadar SPF tinggi. SPF merupakan singkatan Sun Protection Factor, di mana jumlah SPF adalah indikator dari berapa lama sunblock tersebut dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV.
Baca Juga
Advertisement
"Produk sunblock yang ada sekarang kan sudah ber-SPF tinggi ya, biasanya dari 15 sampai 50 - nah maksud dari angka itu sebenarnya menunjukkan kalau kita pakai sunblock yang SPF 50 ya artinya 50 kali lipat melindungi kulit dari sinar UV, gitu..." jelas dr. Ariana Suryadewi Soejanto M.Biomed, lulusan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta ini. Ditulis Minggu (24/4/2016).
Seperti yang dituturkan Ariana, penggunaan tabir surya dengan SPF yang semakin tinggi bukan berarti lebih bagus, sebab kandungan-kandungan pada tabir surya pun harus diperhatikan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Memperhatikan kandungan yang tertera pada kemasan produk sunblock sangat penting menurutnya, sebab hal tersebut dapat membantu individu terhindar dari kondisi iritasi.
"Untuk penggunaannya juga harus di-apply berkali-kali, jadi bukan berarti sudah ber-SPF tinggi dapat melindungi kulit kita seharian, tidak seperti itu. Untuk orang yang lebih sering beraktivitas di luar ruangan perlu menggunakannya berkali-kali," jelasnya.
Ariana menyarankan penggunaan sunblock diaplikasikan setiap dua jam sekali pada area-area yang ingin dilindungi, seperti wajah atau tangan dan kaki.