Liputan6.com, Jakarta - Ustaz Yusuf Mansur menyatakan kesiapannya maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 mendatang. Ia pun mengaku sudah mempunyai visi dan misi serta berbagai konsep pembangunan jika terpilih.
"Enggak usah mesti terpilih, dari sekarang saja udah kita jalan nih. Program-program ekonomi yang membangun masyarakat. Kalau itu jangan ditanya dah," ujar Yusuf Mansur di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu, 24 April 2016.
Dia mengatakan, program pembangunan ekonomi yang ia maksud yaitu program Indonesia bersedekah yang selama ini selalu ia gerakan dan disampaikan dalam setiap kegiatan ceramah. Karena mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi masyarakat, ia meyakini program-programnya akan semakin besar pengaruhnya bila dirinya terpilih menjadi gubernur.
Baca Juga
Advertisement
"Tentu sehebat-hebatnya ya kalau pakai jalur kekuasaan. Kalau sudah punya kekuasaan mah top banget itu. Kita langsung bilang, semua orang miskin, wah selesai lah. Tapi jangan bilang pengen (mendapatkan kekuasaan). Kalau bilang pengen pakai nafsu,"ucap dia.
Selain itu, Yusuf juga mengaku bila dirinya terpilih, dia akan melanjutkan program reklamasi Teluk Jakarta. Menurut dia, reklamasi merupakan hal baik, bila pembangunannya ditujukan untuk kepentingan masyarakat.
Dia bahkan mengaku tidak hanya 17 pulau, dirinya akan menambah 2 pulau lagi untuk dibangun sebagai pusat pendidikan.
"Kalau saya jadi gubernur enak ini. Reklamasi jangan dibatalkan, tambahin dua pulau malah, jadi pulau 18, 19. Pulau 18 buat kita buat untuk program Jakarta antar bangsa. Jadi kita tarik Harvard University, Stanford University, kita tarik Hokaido, Singapura, Brunei, Malaysia kita tarik ke 18," ucap Yusuf.
"Dari mana duitnya? Kita mintalah sama pengusaha-pengusaha yang bangun 17 pulau itu. Udahlah bagi dua, jangan diambil itu semua buat ngebangun pulau 18. Anggap pulau 18 buat pabrik antar bangsa," lanjut dia.
Lalu, terkait upaya meraih dukungan, Yusuf mengakui saat ini belum tahu berapa jumlah pendukungnya bila benar-benar maju sebagai gubernur DKI. "Enggak tau, enggak ngerti. Doa saja dulu," pungkas Yusuf.