Liputan6.com, Cirebon- Setelah bergulir di enam kota, ajang pencarian bibit pebulu tangkis potensial bertajuk Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 kembali digelar di kota Cirebon, Jawa Barat, sejak 23 hingga 25 April di GOR Bima. Seleksi yang diprakarsai Djarum Foundation ini diikuti 483 peserta putra dan putri.
Peserta dibagi tiga kelompok umur, yakni kelompok usia 13 tahun, 15 tahun, dan 17 tahun. Hingga Minggu (24/4/2016), sebagian peserta telah mengikuti seleksi.
Baca Juga
- Pesta Gol, Barcelona Kembali Kuasai Klasemen La Liga
- Sudah Meninggal 3 Bulan, Wasit Ini Ditunjuk Pimpin Laga
- Klasemen MotoGP Usai Rossi Asapi Lorenzo dan Marquez
Advertisement
Pada tahap seleksi, para peserta harus bertanding maksimal agar bisa menjadi juara dan meraih super tiket serta berhak maju ke final audisi di Kudus pada 2-4 September mendatang.
Namun, super tiket ini tidak hanya diberikan kepada para juara. Peserta yang dinilai juri berpotensi juga berhak mendapatkan hadiah itu.
Menurut Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppi Rosimin, Cirebon dipilih karena kota ini dari dulu hingga kini selalu melahirkan pebulutangkis berbakat. "Saya optimistis dari sini banyak ditemukan bibit pebulu tangkis dengan kualitas super," katanya.
Salah seorang pemandu bakat di ajang ini, Christian Hadinata, menilai teknik para peserta sudah bagus. Namun, para juri tetap akan menentukan penilaian hingga tahap akhir.
"Hari ini akan memasuki 8 besar lalu final. Jadi tetap kita akan menilainya lebih selektif," kata legenda bulu tangkis Indonesia ini.
Legenda bulu tangkis lainnya, Ade Chandra menyebut para pemain muda ini, sebenarnya tinggal menunggu polesan saja. Teknik dasar para peserta sudah baik. "Bagaimana gerakannya, cara memukul bola sudah kelihatan," ujar mantan pasangan Christian ini.
Pemasok bibit pemain
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 kembali melakukan jemput bola dengan mengunjungi kota-kota yang selama ini secara tradisional menjadi sumber pemasok bibit pemain bulu tangkis berbakat. Kota yang menjadi tuan rumah audisi di antaranya adalah Palembang, Balikpapan, Makassar, Bandung, Cirebon, Solo, Purwokerto, Surabaya dan Kudus.
Di Cirebon, pesertanya mencapai 483 orang (putra dan putri). Saat ini mereka masih berlomba memperebutkan super tiket.
Mulai tahun lalu, penyelenggaraan audisi mengalami perubahan. Jika sebelumnya sejak pertama kali digelar tahun 2006 terus-menerus selalu berlangsung terpusat di Kudus, kali ini menyebar di sembilan kota.
Minat peserta audisi umum pada 2015 meningkat. Tercatat 2,913 peserta yang berasal dari Aceh hingga Papua.
“Itu menunjukkan bahwa langkah yang kami lakukan sudah berada di jalur yang benar. Diibaratkan kami melakukan jemput bola dengan menjaring bibit pemain andal langsung dari sumbernya," ujar Yoppy.