Eks Senator AS Berusia 90 Tahun Menikahi Kekasih Sesama Jenis

Harris Wofford adalah seorang politisi Demokrat yang mewakili Pennsylvania di Senat AS antara 1991 dan 1995.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 25 Apr 2016, 21:19 WIB
Ilustrasi hubungan sesama jenis. (Foto: algbtical.org)

Liputan6.com, Washington DC - Usia bukan menjadi halangan bagi Harris Wofford untuk mewujudkan cinta. Pada umur 90 tahun, ia kembali menikah. Berbeda dengan pasangan sebelumnya yang berjenis kelamin perempuan, kini mantan Senator Amerika Serikat itu menikahi kekasih sesama jenisnya.

Sebelumnya, Wofford pernah menulis artikel di New York Times, menyuarakan dukungannya pada pernikahan sesama jenis.

Ia mengaku beruntung, masih hidup pada masa di mana pernikahan seperti itu bisa 'diperkuat' hingga lembaga pernikahan yang diakui negaranya.

Wofford mengaku memiliki dua kisah cinta luar biasa dalam hidupnya. Pertama, dengan istrinya Clare yang meninggal dunia akibat leukemia pada 1996. Dan kini, ia menjalaninya bersama Matthew Charlton (40).
 

"Aku tak memilah-milah berdasarkan jenis kelamin orang yang kucintai. Aku menikah selama setengah abad dengan seorang perempuan luar biasa. Dan kini, aku merasa beruntung bisa kembali menemukan kebahagiaan," kata dia, seperti dikutip dari BBC, Senin (25/4/2016).

Pada Juni 2015, Mahkamah Agung AS membatalkan aturan yang melarang pernikahan sesama jenis di sejumlah negara bagian AS.

Clare, sang mantan istri, adalah orang yang berpengaruh memuluskan karir politik Wofford. Keduanya memiliki 3 anak.

Wofford, seorang politisi Demokrat, mewakili  Pennsylvania di Senat AS antara 1991 dan 1995.

Ia mengawali kehidupan politiknya pada usia 18 tahun, dengan mendirikan Student Federalists, organisasi yang mempromosikan terbentuknya negara dunia.

Wofford kemudian menjadi bagian dari gerakan hak-hak kemanusiaan dan bergabung dengan tim kampanye John F Kennedy.

Ia kemudian bekerja bersama Presiden Bill Clinton dan Barack Obama.

Lima tahun setelah kematian istrinya, Wofford bertemu Charlton.

"Pada usia 90 tahun, saya beruntung berada pada era di mana Mahkamah Agung telah memperkuat apa yang disebut Presiden Obama sebagai 'perkawinan yang bermartabat' dengan mengakui bahwa perkawinan tidak didasarkan pada jenis kelamin," kata dia.  "Namun didasarkan pada cinta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya