Liputan6.com, Jakarta Pernah melihat sayuran organik dengan bentuk tidak sempurna, seperti misalnya wortel yang bercabang dua? Seringkali, hal ini membuat kita berpikir dua atau tiga kali untuk membelinya. Tapi tahukah Anda kalau hal ini merupakan proses alami dalam budidaya organik?
MenurutCEO pasar online pangan organik,Tantyo Bangun, sayuran organik yang berbeda bentuk tidak akanmemengaruhi rasa dan cara Anda memasak. Hanya saja sayuran organik ini ditanam dengan menggunakan proses alami dalambudidayanya sehingga setiap prosesnya alami dantidak bisa dijamin bentuknya sempurna 100 persen.
Baca Juga
Advertisement
"Pemupukan dengan pupuk alami mengandung kadar N yang lebih rendah bila dibandingkan dengan pupuk kimia. Unsur N penting dalam pembentukan jaringan tumbuhan sehingga pada pertanian konvensional yang menggunakan NPK tanamannya bisa besar-besar dan hasilnya banyak.
Namun pupuk kimia kurang baik terhadap lingkungan karena mudah larut dalam air yang bila hanyut ke sungai dapat mencemari lingkungan," katanya.
Selain itu, kata dia, pada budidaya organik tidak menggunakan zat racun pembunuh hama (pestisida). Umumnya petani organik menggunakan tumbuh-tumbuhan khusus untuk mengusir serangga. Tetapi, tidak semua serangga terusir dan beberapa yang masih bertahan akan memakan sayuran para petani. Hal inilah yang menimbulkan kerusakan pada sayuran sekaligus menjadi tanda, pertaniannya tidak menggunakan pestisida.
"Bentuk nggak masalah dalam pertanian organik karena 10 persen bentuk bisa tidak sempurna. Yang penting, sayuran segar, sehat untuk anak dan keluarga," ujarnya.