Kelelahan, Gajah Malang Mati Saat Atraksi Bersama Turis

Seekor gajah yang menjadi bagian atraksi tunggangan para turis mati kelelahan selagi melakukan atraksi. Miris.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 26 Apr 2016, 11:00 WIB
Sambo, gajah tunggangan yang sudah bertugas sejak tahun 2001, mati kelelahan selagi mengangkut wisatawan di Angkor Wat. (Sumber Yem Senok via Facebook)

Liputan6.com, Angkor Wat - Bukan hanya manusia pekerja yang memerlukan istirahat yang cukup. Seekor hewan yang dipekerjakan juga harus mendapatkan istirahat yang sepadan, supaya jangan mati kelelahan.

Kenyataannya, seekor gajah wisata yang menjadi tunggangan para turis di kawasan wisata Angkor Wat, mati mendadak ketika sedang atraksi membawa turis di punggungnya. Gajah malang itu diduga mati kelelahan.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa (26/4/2016), gajah bernama Sambo itu sudah "dipekerjakan" menjadi gajah wisata selama kira-kira 15 tahun. Pada saat kejadian, gajah itu baru memulai atraksinya selama 40 menit.

Suhu udara di kawasan candi Angkor Wat, Kamboja, pada saat kejadian berkisar pada angka 40 derajat. Menurut dokter hewan yang memeriksa setelah robohnya hewan itu, sang gajah betina terkena serangan jantung yang disebabkan oleh suhu tinggi, kelelahan karena panas, dan kurangnya hembusan angin untuk mendinginkan dirinya.

Para pencinta binatang meminta penyidikan tentang matinya hewan itu, yang ditengarai telah dipaksa memberi tunggangan kepada para wisatawan pada saat suhu sedang demikian panasnya.

 “Kita semua bersedih telah kehilangan dirinya," kata Manajer Oan Kiri dari Perusahaan Gajah Angkor.

Seekor gajah wisata di kawasan wisata candi Angkor Wat di Kamboja mati terkena serangan jantung karena kelelahan. (Sumber Yem Senok via Facebook)

Seorang pengguna Facebook bernama Yem Senok mengunggah sejumlah foto Sambo tergeletak di tanah. Selain itu, ada suatu petisi yang menyerukan diakhirinya wisata tunggangan gajah yang menjadi salah satu daya tarik di kawasan terkenal itu yang termasuk dalam situs Warisan Dunia UNESCO tersebut. Sudah ada sekitar 10 ribu tanda tangan dukungan yang disampaikan.

Jack Highwood, warga Inggris yang menjalankan Elephant Valley Project, menyerukan kondisi kerja yang lebih teratur. Proyek itu memang dirancang untuk melindungi gajah-gajah Kamboja.

Ia menyebutkan bahwa Perusahaan Gajah Angkor masih memiliki 13 ekor gajah lagi. Dengan demikian, inilah kumpulan gajah peliharaan terbanyak di negeri tersebut.

Kewarganegaraan para wisatawan yang sedang diangkut oleh gajah Sambo pada saat kejadian belum diungkapkan. Sejumlah wisatawan yang menyaksikannya terbaring tak bernyawa terlihat meneteskan air mata.

Candi Angkor Wat di Kamboja merupakan tempat suci Hindu yang termasuk dalam Warisan Dunia UNESCO. (Sumber Wikipedia)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya