Liputan6.com, London - Sebuah daftar yang berisi data pribadi ribuan pengguna Spotify beredar di laman Pastebin. Beberapa data yang dimaksud termasuk di dalamnya email, username, password, informasi akun, dan lain-lain.
Dengan peredaran data pribadi pengguna di internet, diduga telah terjadi pelanggaran keamanan di Spotify.
Dikutip dari laman Tech Crunch, Selasa (26/4/2016), pihak penyedia layanan streaming musik asal Swedia mengaku data penggunanya tidak diretas. Selain itu menurut perusahaan, rekam jejak pengguna-nya cukup aman.
Baca Juga
Advertisement
Unggahan pada Pastebin juga mengungkapkan secara detail tipe-tipe akun pengguna, ketika langganan otomatis diperbarui, serta di negara mana akun pengguna dibuat.
Pengguna yang datanya diretas pun tidak sebatas mereka yang berasal dari Amerika Serikat tetapi juga di seluruh dunia.
Sebelumnya, Spotify telah menangani insiden keamanan beberapa waktu lalu. Dengan demikian, tidak dapat diasumsikan kebocoran data kali ini merupakan pelanggaran data baru karena bisa saja data yang lama masih beredar di dunia maya.
Namun, berdasarkan penelusuran Tech Crunch, sejauh ini banyak pelanggan yang merespon bahwa mereka mengalami pelanggaran keamanan Spotify baru-baru ini.
Misalnya menemukan lagu baru yang ditambahkan ke daftar putar (playlist) padahal pelanggan itu merasa tidak melakukannya.
"Saya menduga Spotify-ku telah diretas minggu lalu, terlihat ada yang memutar lagu yang tidak pernah saya dengarkan. Karenanya saya mengubah password dan keluar dari semua perangkat," ujar salah satu pengguna tersebut.
Sementara, sebagian pengguna lain mengatakan dirinya telah ditendang dari kepemilikan akun Spotify. Ketika mencoba untuk login kembali, pelanggan itu menemukan akun emailnya telah diubah ke email baru yang jelas bukan miliknya.
Beruntungnya, pengguna melaporkan kejadian itu ke customer service untuk mendapatkan kembali akun Spotify.
Juru bicara Spotify sebelumnya berbicara mengenai kemungkinan pelanggaran data ini.
"Spotify tidak diretas dan rekam data pengguna kami sepenuhnya aman. Kami terus memonitor Pastebin dan laman-laman lainnya. Jika kami menemukan data pribadi milik pelanggan, kami yang pertama kali memverifikasi autentifikasinya dan memberitahukan kepada pengguna untuk mengubah password mereka," kata juru bicara Spotify.
Diperkirakan, kini perusahaan sedang berusaha memeriksa lebih lanjut mengenai kemungkinan peretasan sehingga butuh waktu untuk memprosesnya.
(Tin/Cas)