Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi membantah tudingan Ahok bahwa dirinya berpihak ke bakal calon gubernur Yusril Ihza Mahendra.
"Enggak (mendukung), kan Bang Yusril sudah menyangkal juga, nggak ada kaitannya juga," kata Rustam di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (26/4/2016).
Bahkan Rustam mengaku tak pernah berkomunikasi dengan pakar hukum tata negara itu.
"Kenal pun tidak dengan Pak Yusril. Pak Yusril kan sudah menyampaikan itu kan sanggahannya," ujar Rustam.
Soal tulisan di Facebooknya, Rustam mengakui jika itu adalah curahan hatinya karena sakit hati dengan tudingan Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu.
Baca Juga
Advertisement
"Saya senang menulis sebenarnya, sering juga saya menulis di Facebook. Cuma akhir-akhir ini saya jarang menulis di Facebook kemarin ada termasuk curahan hati," tutup Rustam.
Sabtu 23 April 2016, Wali Kota Rustam menuliskan curhatannya di akun Facebook-nya. Tulisan panjang tersebut berjudul 'Bekerja dengan Hati'.
"Dengan ini saya nyatakan bahwa tuduhan saya bersekutu dengan Pak Yusril adalah tidak benar. Secara jujur saya katakan bahwa kadang selaku bawahan saya juga mengharapkan mendapatkan ucapan terima kasih dari pimpinan atas hasil kerja yang telah dilakukan," tulis Rustam dikutip Liputan6.com.
Curhatan ini menyusul tudingan Ahok saat rapat penanganan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 Maret 2016. Mulanya, Ahok mendengar laporan jajaran Dinas Tata Air yang mengeluhkan kesulitan menormalisasi saluran air di kolong Tol Ancol, Penjaringan, karena banyaknya permukiman liar.
Mendengar keluhan Dinas Tata Air tersebut, Ahok langsung menegur Rustam yang lambat melakukan penertiban. Padahal, perintah untuk melakukan menormalisasi saluran air di kolong Tol Ancol sudah diberikan sejak tahun lalu.
"Duh Pak Wali Kota ini, saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali, kalau saya suruh usir orang itu, wah ngelesnya. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini?" ujar Ahok.