VIDEO: PM Kanada Benarkan Warganya Dipenggal Abu Sayyaf

Dua pria bersepeda motor meninggalkan kepala Risdel terbungkus plastik di sebuah ruas jalan di Kota Jolo, Provinsi Sulu, Filipina Selatan.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Apr 2016, 14:01 WIB
Kelompok Abu Sayyaf

Liputan6.com, Ottawa - Pernyataan lantang Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sekaligus membenarkan korban pemenggalan adalah warga Kanada, John Ridsel asal Calgary, Alberta.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (26/4/2016), Pemerintah Kanada mendapat informasi, dua pria bersepeda motor meninggalkan kepala Risdel terbungkus plastik di sebuah ruas jalan di Kota Jolo, Provinsi Sulu, Filipina Selatan.

Sebelumya, lewat pesan video, kelompok Abu Sayyaf mengancam akan membunuh salah satu dari 3 pria, yang terdiri dari dua warga Kanada dan seorang Norwegia. Ancaman itu jika uang tebusan tidak dibayarkan pada Senin 25 April 2016, pukul 3 sore waktu setempat. 

Tiga turis itu diculik September lalu dari sebuah lokasi wisata laut di Pulau Samal.

Sementara di Jakarta, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan keprihatinan soal nasib warga Kanada tersebut. Wapres juga meminta kewaspadaan akan nasib WNI yang disandera ditingkatkan.

Sejauh ini 14 WNI yang semuanya pelaut disandera kelompok militan Filipina Abu Sayyaf.

Sepuluh awak kapal tunda Anand 12 disandera kelompok Abu Sayyaf. Sementara, nasib empat awak kapal tunda Henry belum diketahui karena belum ada pernyataan pihak penculik.

Semuanya diculik di jalur pelayaran pengiriman batu bara antara Indonesia dan Filipina.

Meski sejak kemarin jalur pelayaran sudah dibuka, otoritas pelabuhan dan syahbandar tetap melarang kapal berbendera Indonesia melintasi kawasan rawan konflik. Kawasan itu yakni di selatan perairan Filipina dan timur perairan Malaysia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya