Liputan6.com, Jakarta Sejumlah studi menunjukkan, kehilangan seseorang yang dicintai bisa menyebabkan depresi, rapuh, dan stres. Tapi sebuah studi terbaru mengatakan, kehilangan pasangan bisa berdampak positif bagi kesehatan wanita.
Berbanding terbalik dengan yang dipercayai masyarakat bahwa menikah mendatangkan manfaat kesehatan, para peneliti dari University of Pandova menunjukkan, para janda lebih sedikit merasa stres setelah suami mereka meninggal. Tapi hal itu tak berlaku bagi pria, mereka cenderung bergantung pada pasangannya.
Baca Juga
Advertisement
"Kehilangan pasangan bisa memberi efek positif bagi kesehatan wanita, karena mereka cenderung mulai merawat diri sendiri tanpa mengalami stres," tulis studi tersebut, dilansir dari laman Medindia, Selasa (26/4/2016).
Dr Caterina Trevisan menjelaskan, bagi sebagian besar pria memiliki istri berarti mereka hidup lebih teratur dan ada seseorang yang menjaga kesehatan mereka. Sebaliknya, wanita jadi lebih stres dan mendapati peran mereka terbatas dan membuat frustrasi.
Dia juga menambahkan, wanita menikah kemungkinan mengalami efek beban sebagai pengurus rumah tangga karena mereka seringkali mengabdikan diri bagi suami di masa tua.
Wanita yang kehilangan suami mereka hampir seperempat kali lebih sedikit merasa rapuh dibandingkan pria yang kehilangan pasangan mereka. Para janda lebih sedikit kemungkinan merasa rapuh dibandingkan para lajang dan duda.
Para peneliti juga menemukan wanita yang telat menikah lebih rendah risiko untuk turun berat badan dan kelelahan. Studi ini dimuat dalam Journal of Women's Health.