Notebook Ultra HD Hemat Baterai Bakal Booming di 2017

Teknologi bernama oxide dan low-temperature polysilicon (LTPS) dirancang untuk menghasilkan resolusi tinggi, namun hemat daya.

oleh Corry Anestia diperbarui 29 Apr 2016, 15:18 WIB
HP Pavilion Gaming Notebook (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Jakarta - Vendor komputer tak mau kehabisan ide untuk mendongkrak kembali penjualan notebook. Mereka diketahui tengah menjajal teknologi baru pada panel notebook. 

Teknologi ini yang bernama oxide dan low-temperature polysilicon (LTPS) ini akan digunakan pada panel ultra High Definition (HD). Panel LTPS diprediksi berperan besar terhadap pasar notebook di masa mendatang. Sebab panel LTPS dirancang untuk menghasilkan resolusi tinggi, namun hemat daya. 

Tadinya, ide ini disanksikan mengingat display beresolusi HD cenderung mengonsumsi daya tinggi sehingga boros baterai. Ini yang menjadi dilema bagi industri komputer.

"Sulit untuk menambah kapasitas baterai karena notebook semakin tipis. Makanya, vendor notebook mencari cara agar display HD rendah konsumsi baterai," ujar Senior Principal Analyst for Display Supply Chain di IHS Technology, Jason Hsu, seperti dikutip dari Cellular-News, Jumat (29/4/2016). 

Salah satu perusahaan yang sudah mengadopsi itu adalah Apple pada produk iMac dan iPad Pro. Samsung Display and LG Display pun tak mau ketinggal untuk menginvestasikan kapasitas panel LTPS.

Saat ini panel LTPS baru dapat digunakan untuk smartphone saja, namun akan muncul untuk notebook dan tablet juga. Kabarnya beberapa produsen panel akan memperkenalkanproduk dengan panel LTPS pada 2017.  

Kendati demikian, kata Hsu, vendor akan menghadapi tantangan lain mengingat konsumen masih mempertimbangkan faktor harga dibandingkan pembaruan fitur atau spesifikasi.

Ia menjelaskan, ketika masa peralihan komputer ke notebook dulu terjadi, konsumen sangat mempertimbakan pembaruan spesifikasi. Namun, kali ini tak lagi.

"Pengguna kebanyakan menggunakan notebook untuk kebutuhan browsing dan cek email. Performa tak lagi menjadi faktor utama bagi konsumen untuk mengganti notebook lama," kata Hsu.

Artinya, pembaruan fitur display juga masih diragukan. Buktinya, penjualan komponen display notebook di dunia merosot 23 persen di kuartal pertama 2016 menurut riset IHS.

Rendahnya keuntungan panel notebook HD mendorong para produsen untuk mengurangi jumlah produksi dan meningkatkan produksi panel full HD (FHD). "Panel FHD diprediksi tumbuh pesat pada 2018 dan menjadi tren di pasar PC dalam tiga tahun ke depan," ungkap Hsu. 

(Cas/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya