Review AADC 2: Cerita Cinta Satu Malam untuk Selamanya

Dalam Ada Apa dengan Cinta? 2, para tokoh dalam film ini mengalami kematangan karakter. Terutama tokoh Rangga, yang terasa lebih berwarna.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 27 Apr 2016, 08:00 WIB
Dalam Ada Apa dengan Cinta? 2, para tokoh dalam film ini mengalami kematangan karakter. Terutama tokoh Rangga, yang terasa lebih berwarna.

Liputan6.com, Jakarta Menonton Ada Apa dengan Cinta? 2 (AADC 2) mungkin bakal terasa tak jauh berbeda dari menghadiri reuni SMA. Rasanya, seperti orang-orang dari masa lalu yang hadir kembali membawa berita baru dari kehidupan mereka. Kadang kabar menyenangkan, tak jarang mengecewakan karena jauh dari harapan.

Lihat saja reuni Cinta dan para sahabatnya yang membuka AADC 2.

Foto Behind The Scene Film AADC 2 (Doc: Miles Film)

 

 

Ada Milly (Sissy Priscilla) dan Maura (Titi Kamal) yang kini sibuk dengan peran baru sebagai ibu muda. Sebaliknya Carmen (Adinia Wirasti), membawa cerita pilu. Ia baru saja keluar dari sebuah panti rehabilitasi obat-obatan terlarang.

Begitu pula hubungan Rangga (Nicholas Saputra) dan Cinta (Dian Sastrowardoyo), yang begitu jauh dari penutup film Ada Apa dengan Cinta tahun 2002.

Perpisahan keduanya di bandara 14 tahun lalu, yang dikenang penonton AADC sebagai sebuah perpisahan indah, ternyata buyar sudah. Kini, Cinta telah bertunangan dengan kekasih barunya, Trian (Ario Bayu). Sementara di New York City, Rangga masih sendirian, berpuisi, dan bermuram durja. Nasib yang akhirnya membawa Rangga dan Cinta bertemu kembali.

Adegan AADC 2 (YouTube)

Mereka dipertemukan di Yogyakarta, saat Cinta dan gengnya berlibur ke Kota Gudeg, sementara Rangga berniat menemui ibu kandungnya. Cinta bersedia menemui Rangga dengan satu alasan, mencari tahu mengapa sembilan tahun sebelumnya mantan kekasihnya ini tiba-tiba memutuskan hubungan mereka dan menghilang seperti ditelan bumi.

Ya, Rangga dan Cinta telah lama berpisah, satu hal yang sepertinya membuat para fans AADC kecewa berat sekaligus harap-harap cemas. Namun, ini juga menjadi perkembangan yang terasa cukup masuk akal dari hubungan cinta jarak jauh anak SMA yang sudah lewat 14 tahun. Hal ini, membuat AADC 2 terasa lebih nyata dan membumi.

Tak cuma hubungan dua pemeran utamanya, masing-masing tokoh dalam film ini memiliki perkembangan karakter yang begitu terlihat. Berbeda dengan film pertama, karakter di film AADC 2 terasa lebih berdimensi.

Foto Behind The Scene film AADC 2 (Doc: Miles Film)

Sosok Carmen misalnya. Ia kini tak hanya mewakili cewek gagah dalam lingkup pertemanan Cinta seperti di film sebelumnya. Di AADC 2, Carmen juga memiliki sisi rapuh, yang diperlihatkan secara halus oleh Adinia Wirasti, yang memperlihatkan kemajuan akting yang pesat dibanding 14 tahun lalu.

Tak salah bila kemudian karakter ini lantas menggantikan sosok Alya—yang tak muncul dalam sekuel ini—sebagai karakter yang menjadi pegangan untuk sisi emosional Cinta.


Rangga yang Lebih Berwarna

Tak cuma Carmen, sosok Rangga juga terasa lebih komplet dalam AADC 2. Jejak Rangga di masa lalu, masih bisa dikenali dengan gampangnya dalam karakternya yang sekarang. Contohnya, penonton mudah saja percaya bahwa Haruki Murakami—yang novelnya bertumpuk di meja kerja Rangga—adalah novelis favoritnya.

Foto Behind The Scene film AADC 2 (Doc: Miles Film)

Namun ada juga perkembangan menarik dari karakter ini. Ia tak hanya bisa merengut dan memasang tampang misterius seperti dalam film pertama. Kini karakter Rangga memperlihatkan rentang emosi yang lebih luas. Sifat dinginnya memang masih terasa, namun ia juga bisa meledak marah, menangis, bahkan ia juga sering tersenyum hangat. Tak bisa dipungkiri, Rangga yang ini, terasa lebih berwarna.

Selain itu, ia juga jadi lebih asertif dalam hubungannya dengan Cinta. Saat bertemu di Yogyakarta, Rangga dengan sedikit 'licik' terus menuntun Cinta agar tak lepas dari sisinya. Hasilnya, rendezvous yang semula direncanakan hanya selama satu jam, berlanjut hingga malam, bahkan menembus pagi. Cinta satu malam ini yang akhirnya jadi penentu hubungan kedua pasangan ikonik ini, untuk selamanya.

Foto Behind The Scene Film AADC 2 (Doc: Miles Film)

Satu hal yang menarik dari AADC 2, adalah film ini begitu berbeda dibanding film pertamanya. Tak cuma karena yang satu adalah film remaja dan satunya untuk dewasa, melainkan juga soal narasi film itu sendiri.

Di bagian tengah AADC 2, yaitu saat petualangan Rangga dan Cinta, film lebih didesain sebagai sebuah film perjalanan. Perjalanan secara fisik, dalam arti keduanya menjelajah pelosok Yogyakarta, sekaligus perjalanan hati, saat Rangga dan Cinta mencoba mengenal kembali sosok di depannya.

Yang terjadi kemudian, mengingatkan pada atmosfer film Before Sunrise atau Before Sunset yang dibintangi oleh Ethan Hawke dan Julie Delpy. Rangga dan Cinta, berbicara tentang apa saja. Mulai dari kopi, liburan versus traveling, jumlah keponakan, dan banyak hal lainnya. Obrolan penting dan tak penting, berkelindan jadi satu.

Foto Behind The Scene Film AADC 2 (Doc: Miles Film)

Ini, memang membuat plot terasa berjalan lambat. Apalagi Riri Riza yang duduk di bangku sutradara, ternyata doyan betul menyorot berbagai hal yang ditemui Rangga dan Cinta dalam perjalanannya. Entah itu mengenai kopi yang mereka minum atau pertunjukan Papermoon Puppet Theatre yang mereka tonton. Namun, hal ini dibayar lunas dengan interaksi antara Rangga dan Cinta yang membuat jantung penonton naik turun di sepanjang perjalanan mereka.

Perjalanan satu malam ini, akhirnya berujung pada satu pertanyaan besar: apa Rangga dan Cinta akan kembali bersama? Jawabannya, akan bergulir pada penayangan Ada Apa dengan Cinta? 2 mulai 28 April mendatang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya