Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mencari 5.558 orang lulusan terbaik untuk direkrut menjadi karyawannya. Lulusan pendidikan terakhir yang dibutuhkan dari SMA hingga S2.
Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar yang bergerak di bidang kelistrikan di Indonesia, kesempatan berkarier di PLN sangatlah luas, karena proses bisnis yang digeluti PLN meliputi hulu sampai hilir, mulai dari pembangkitan, transmisi hingga distribusi listrik ke pelanggan serta jasa-jasa pendukungnya.
"Kinerja PLN juga didukung oleh sembilan anak perusahaan PLN yang bergerak di bidang antara lain, pembangkitan, telekomunikasi, penyedia tenaga listrik, perdagangan batubara, jasa enjinering, serta pelayaran," kata Agung, di Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Menurut Agung, tahun ini PLN merekrut sekitar 5.558 pegawai baru lulusan mulai dari SMA atau SMK, D3, S1 hingga S2. Segala informasi rekrutmen PTPLN (Persero) dapat dilihat pada situs resmi pln.co.id.
Baca Juga
Advertisement
Seluruh pelamar akan mengikuti serangkaian tahapan tes mulai dari seleksi administrasi, tes akademis dan bahasa inggris, tes IQ, psikotest, tes kesehatan, serta wawancara. Tahun ini, PLN juga memperkenalkan metode tes IQ dengan mekanisme Computerized Adaptive Testing atau yang lebih dikenal dengan CAT.
Mekanisme ini dikembangkan oleh Assesment Center PLN yang berada di bawah unit PLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat). CAT atau yang diberi nama Test Adaptive PLN atau TAP akan dilakukan oleh PLN pertama kali pada 27-29 April 2016 di Kampus Politeknik Bandung (Polban).
Agung mengungkapkan, lebih dari 50 ribu lulusan terbaik di Indonesia mendaftar untuk bergabung menjadi keluarga besar PT PLN (persero) sejak awal 2016. Sekitar 1.300 diantaranya telah berhasil lulus dan saat ini tengah mengikuti program diklat pra-jabatan yang khusus diperuntukkan bagi calon pegawai PLN.
“Kami senang melihat banyaknya lulusan-lulusan muda berkualitas ini berbondong-bondong melamar ke PLN, karena saat ini PLN tengah mengerjakan proyek 35.000 MW, sehingga membutuhkan kuantitas dan kualitas SDM yang memadai,” ungkap Agung.
Terkait pembukaan lowongan pekerjaan, PLN menghimbau agar pelamar berhati-hati terhadap penipuan informasi rekrutmen. PLN tidak melakukan korespondensi terkait rekrutmen dan tidak memungut biaya apapun selama pelamar mengikuti seleksi yang diselenggarakan PLN.
"Selain itu, tidak ada sistem refund atau penggantian biaya transportasi dan akomodasi yang berkaitan dengan pelaksanaan seleksi,"tutup Agung. (Pew/Gdn)