Liputan6.com, Tokyo - Penjualan Toyota Motor secara global berhasil disusul oleh Volkswagen (VW) dalam kuartal pertama tahun ini (Januari-Maret). Padahal tahun lalu, pabrikan asal Jepang ini berhasil menduduki posisi pertama.
Dilaporkan Bangkok Post, Rabu (27/4/2016), di kuartal pertama, Toyota menjual 2,46 juta unit mobil atau turun 2,3 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara VW mencatatkan angka penjualan 2,5 juta unit, atau naik 0,8 persen.
Baca Juga
Advertisement
Penurunan penjualan Toyota disebabkan karena mereka harus menghentikan produksi di pabrik yang berada di Jepang selama satu minggu, Februari lalu. Penghentian ini terpaksa dilakukan karena terjadi ledakan di perusahaan pemasok baja.
Kendala juga datang dari salah satu pasar terbesar Toyota, Tiongkok. Pasalnya, pemerintah Tiongkok semakin memperketat standar emisi. "Aturan emisi dan efisiensi bahan bakar Tiongkok semakin mempersulit target Toyota menjual dua juta kendaraan pertahun pada 2025," ujar Hiroji Onishi, Head of Toyota China Operation.
Meski Toyota kesulitan memenuhi standar emisi di Tiongkok, VW justru melenggang mulus dengan peningkatan penjualan sebesar 6,4 persen di negara itu. Mereka juga mencatatkan peningkatan yang relatif tinggi di Eropa Barat, hingga mencapai 3,5 persen.
Meski demikian, bukan berarti pendapatan VW otomatis lebih besar dibanding Toyota. Pasalnya, pabrikan asal Jerman ini perlu banyak uang untuk menyelesaikan skandal Dieselgate yang menjeratnya sejak tahun lalu.
Untuk diketahui, selain Toyota, pabrikan yang juga mencatatkan penjualan negatif di kuartal pertama adalah General Motors (GM). Mereka menjual mobil sebanyak 2,36 juta unit atau turun 2,5 persen.