Berharap Jadi Organisasi Kelas Dunia, BMKG Canangkan Tahun Data

Andi mengungkapkan, fokus BMKG memodernisasi sistem pendataan iklim dan cuaca secara komputerisasi.

oleh Audrey Santoso diperbarui 27 Apr 2016, 12:17 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengadakan rapat koordinasi nasional (rakornas), yang diikuti seluruh jajarannya dari berbagai daerah. Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengungkapkan, tahun ini sebagai 'tahun data' di lingkungan lembaganya.

Ia pun mencetuskan tema rakor 'Otomatisasi Peralatan Guna Meningkatkan Kualitas Data Dalam Rangka Peningkatan Layanan Informasi, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika'.

"Tema tersebut dipilih karena kunci dari layanan informasi MKG terletak pada data," kata Andi saat  membuka Rakornas BMKG 2016 di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (27/4/2016).

Kegiatan ini diadakan hingga Sabtu 30 April mendatang. Para pejabat BMKG akan membahas keselarasan program antara BMKG pusat dan BMKG daerah, evaluasi pelaksanaan operasional dan anggaran 2015, mengawasi pelaksanaan operasional dan anggaran 2016, serta menyusun program dan anggaran 2017.

Andi mengungkapkan, fokus BMKG memodernisasi sistem pendataan iklim dan cuaca secara komputerisasi. Karena dia berharap institusi yang dipimpinnya dapat sekelas organisasi internasional.

Untuk mewujudkan hal tersebut, BMKG memanfaatkan kecanggihan perangkat Information Communication and Telecommunication (ICT).

"BMKG akan terus melakukan inovasi, salah satunya adalah meningkatkan layanan informasi mencakup info cuaca, iklim, dan gempa dalam 5 tahun ke depan," kata dia.

"Melalui inovasi teknologi, BMKG berharap dapat menghasilkan produk, kemasan, dan cara menyebarluaskan informasi yang lebih baik dari waktu sebelumnya," sambung Andi.

Modernisasi produk, kemasan, dan cara penyebarluasan informasi, lanjut Andi, juga diharapkan dapat signifikan membantu kesuksesan pembangunan di sektor transportasi udara, laut, darat, pariwisata, kesehatan, energi, dan olahraga.


"BMKG mendapatkan tugas-tugas yang mendukung kesuksesan dan kelancaran pada sektor-sektor pembangunan lain yang sangat terpengaruh oleh dampak cuaca dan iklim ekstrem, serta gempa bumi dan tsunami," tegas Andi.

Dukung Transportasi Nasional

Sementara, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menuturkan, BMKG juga harus mendukung kementeriannya untuk menyukseskan program transportasi nasional.

Jonan yang juga hadir dalam acara BMKG tersebut berharap, BMKG memberikan dukungan berupa informasi cuaca dan iklim, untuk konektivitas antar wilayah.

"Selanjutnya, BMKG dapat lebih bersinergi terhadap Kementerian Perhubungan untuk program prioritas nasional, yaitu konektivitas nasional yang merupakan konektivitas untuk daerah terpencil, konektivitas untuk kegiatan pariwisata, dan konektivitas untuk pengembangan kawasan ekonomi khusus meliputi darat, laut, dan udara," papar Jonan.

Dia juga berharap, BMKG dapat memberikan dukungannya dalam program kemaritiman dan kelautan pemerintah, terkait pembangunan tol laut dengan target 24 pelabuhan dan feeder, sebagai target pembangunan.

"Dalam hal ini, laut dipandang sebagai penghubung antar wilayah antar pulau, terutama untuk angkutan barang," pungkas Jonan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya