Jalan Tol Jakarta-Solo Bukan Lagi Mimpi pada 2018

Pemerintah telah menganggarkan dana sekitar Rp 16 triliun untuk pembebasan lahan dalam APBN-P 2016.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Apr 2016, 14:07 WIB
Penampakan Jalan Tol Bawen-Salatiga. (Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta berusaha mewujudkan cita-cita menyambungkan tol Trans Jawa sepanjang 1.000 kilometer (km).

Target pada dua tahun mendatang, rute Jakarta-Semarang, bahkan sampai Solo terhubung jalan tol sehingga terbangun konektivitas lebih luas di jalur darat.  

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pemerintah tengah menyelesaikan kendala besar pada konsesi jalan tol Batang-Semarang.

Pemerintah secepatnya akan mengoperasikan jalan tol Pejagan-Brebes Timur, kemudian sampai ke Pemalang. Dilanjutkan dengan pengoperasian jalan tol Pemalang-Batang.

 

"Jadi minimal untuk tol Trans Jawa ruas Jakarta-Semarang bisa tersambung sesuai target di 2018. Kita juga masih harus menyelesaikan tol Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Surabaya-Mojokerto," ujar dia usai Penandatanganan Penjaminan tol Batang Semarang di kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Basuki menjelaskan, Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sudah menandatangani amandemen dana talangan pembebasan lahan dengan Badah Usaha Jalan Tol (BUJT).

Kebutuhan dana talangan senilai Rp 16 triliun sudah disetujui Menteri Keuangan (Menkeu).
Basuki menuturkan, dana talangan yang sudah disepakati, rinciannya Rp 7,9 triliun untuk pembebasan lahan 17 ruas tol, ditambah 4 ruas lain termasuk Batang-Semarang senilai Rp 5,3 triliun.

"Jadi totalnya ada 21 ruas tol yang lahannya harus dibebaskan senilai Rp 13,2 triliun. Itu semua untuk ruas tol Jawa dan Sumatera. Dengan begitu, program konektivitas jalan tol Trans Jawa dan Sumatera akan lebih lancar pada 2018-2019," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya telah menyiapkan alokasi Rp 16 triliun untuk anggaran pembebasan lahan di APBN-P 2016.

Lewat komitmen dana talangan tersebut, sambungnya, kontraktor jalan tol tidak perlu khawatir lagi masalah pengadaan lahan yang selama ini kerap menjadi kendala terbesar dalam proyek pembangunan jalan tol.

"Dana talangan sudah diselesaikan, tidak perlu khawatir lagi dengan pembebasan lahan. PT Jasa Marga atau kontraktor lain langsung saja eksekusi, karena skema talangan sudah dipersiapkan, mudah-mudahan tidak ada halangan di APBN-P," ujar Bambang.

Melalui skema penjaminan proyek oleh Badan Layanan Umum (BLU) Aset Manajemen, kata Bambang, masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dapat menikmati konektivitas jalan tol Trans Jawa, minimal Jakarta-Semarang, dan berlanjut ke Solo.

Mengingat kemajuan pembangunan konstruksi maupun pembebasan lahan jalan tol yang mengarah ke Solo sudah banyak perkembangan.

"Kita sekarang tinggal menunggu naik mobil dari Jakarta ke Semarang lewat tol di 2018. Ini adalah milestone penting. Harusnya bisa sampai Solo, karena pembangunan tol Semarang-Solo sudah cukup maju, tinggal nanti sampai ke Jawa Timur. Paling penting, Jakarta-Solo tersambung tol di 2018 bukan lagi impian atau khayalan, tapi jadi kenyataan," tutur Bambang.(Fik/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya