Liputan6.com, Jakarta - Jessica Kumala Wongso menjalani pemeriksaan jantung selama satu jam hari ini. Hasilnya, tidak ada masalah serius dengan kondisi kesehatan tersangka pembunuhan Wayan Mirna Salihin itu.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak berujar, kondisi tersebut didasari observasi kesehatan, rekam jantung, dan rontgen di bagian dada Jessica.
"Hasil dari pemeriksaan rekam jantung itu, jantung tidak ada masalah dalam batas normal. Kemudian saya periksakan dokter, saya foto rontgen juga dalam batas normal," beber Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
"Sehingga bisa disimpulkan bahwa Jessica saat ini dalam keadaan sehat dan baik," sambung dia.
Musyafak menegaskan, keluhan sakit di dada kiri Jessica kemungkinan disebabkan peregangan otot. Perempuan 27 tahun itu masih merasa sakit di dadanya, meski tak senyeri hari-hari kemarin.
Hal itulah yang membuat kepolisian memeriksa ulang jantung dan paru-paru Jessica. Menurut Musyafak, ada tiga tenaga medis yang mengecek kesehatan Jessica yaitu dokter spesialis jantung, radiolog, dan dokter umum.
"Masih ada keluhan tadi siang kalau nggak salah. Tapi sudah ada perubahan, agak kesembuhan. Yang tadinya agak sering (nyeri), sekarang cuma sekali, dua kali. Makanya tetap saya tindaklanjuti, saya buktikan bahwa memang jantung dan parunya dalam batas normal," tegas dia.
Terkait kemungkinan sakit di dada Jessica akibat stres dan depresi, Musyafak mengatakan, tak ada tanda-tanda mengarah ke sana. Bahkan, dia menilai sikap Jessica biasa saja, kooperatif, dan berperilaku baik.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau (masalah) psikis tidak begitu, ya. (Jessica) enjoy saja kok, kooperatif, dan sangat baik," ujar dia.
Hidup Normal
Sementara, Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Rumah Tahanan Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Barnabas menuturkan, pola hidup Jessica selama di tahanan biasa saja.
Menurut Barnabas, Jessica Wongso makan tiga kali sehari di tahanan. Menu makanan pun menurut polisi cukup memenuhi kebutuhan gizi tahanan dan selalu berolahraga.
"Jadi dia hidup normal, sehari makan tiga kali dan menunya bagus. Jadi saya pikir tidak ada hal-hal terkait makanan yang mengganggu kesehatannya," kata dia.
"Kalau masalah olahraga memang sudah standar, ya. Kita punya SOP (Standard Operating Procedures) dan setiap tahanan mengikuti SOP yang sudah ditetapkan. Terkait kondisi Jessica, kita beri kesempatan dia olahraga," tandas Barnabas.