Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup modern kadang tidak diimbangi dengan dampak kesehatan. Seperti misalnya mengonsumsi minuman beralkohol yang bisa memicu kerusakan saraf atau neuropati.
"Alkohol makin tren, bahkan ada rencana toko khusus alkohol. Padahal minuman ini akan memengaruhi penyerapan vitamin B sehingga mudah merusak saraf bila dikonsumsi berlebihan," kata Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat Konsultan Neurologis dari Departemen Neurologi FKUI RS Cipto Mangunkusumo, dr Manfaluthy Hakim, SpS (K) pada wartawan, ditulis Kamis (28/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Meski belum ada data pasti mengenai jumlah penderita neuropati, namun menurut survei pada 2014, lebih dari 50 persen masyarakat menjalani gaya hidup yang berisiko neuropati.
"Selain alkohol, gaya hidup lain seperti mengetik di gadget, mengendarai motor atau mobil, duduk lama di posisi yang sama, melakukan gerakan berulang, mengetik di komputer, main games serta menggunakan high heels juga menyebabkan neuropati," ujarnya.
Luthy menambahkan, neuropati dapat memengaruhi kualitas hidup seperti menyebabkan penurunan kekuatan motorik, penurunan sensasi rasa sehingga mudah terluka, impotensi, depresi, penurunan berat badan, luka dan Carpal Tunnel Syndrome (CTS).