Liputan6.com, Beijing: Polisi Cina menyatakan telah menemukan lebih dari 2.000 anak dalam masa enam bulan kampanye untuk menanggulangi perdagangan manusia. Ribuan anak tersebut ditemukan berkat kemajuan teknologi internet.
Kementerian Keamanan Publik telah membuka situs internet yang memuat foto sebagai korban penculikan dengan harapan bisa mengembalikan mereka kepada keluarga masing-masing. Situs tersebut memampangkan foto 60 anak, usia balita hingga remaja yang diculik dari keluarga mereka pada halaman pertama situs tersebut.
BBC mewartakan, kebanyakan korban berasal dari seluruh Cina, dan ditemukan dalam aksi enam bulan untuk menanggulangi perdagangan manusia. Lebih dari 2.000 anak ditemukan dan sebagian telah dikembalikan ke orangtua mereka.
Ratusan, bahkan mungkin ribuan anak menghilang di Cina setiap tahun. Kawanan penjahat menculik anak dan menjual mereka ke pasangan tak beranak. Di kalangan masyarakat yang menganut patrialis, bayi laki-laki dihargai lebih tinggi, harganya bisa mencapai 6.000 dolar AS. Sedang, bocah perempuan sekitar 500 dolar AS.(AND)
Kementerian Keamanan Publik telah membuka situs internet yang memuat foto sebagai korban penculikan dengan harapan bisa mengembalikan mereka kepada keluarga masing-masing. Situs tersebut memampangkan foto 60 anak, usia balita hingga remaja yang diculik dari keluarga mereka pada halaman pertama situs tersebut.
BBC mewartakan, kebanyakan korban berasal dari seluruh Cina, dan ditemukan dalam aksi enam bulan untuk menanggulangi perdagangan manusia. Lebih dari 2.000 anak ditemukan dan sebagian telah dikembalikan ke orangtua mereka.
Ratusan, bahkan mungkin ribuan anak menghilang di Cina setiap tahun. Kawanan penjahat menculik anak dan menjual mereka ke pasangan tak beranak. Di kalangan masyarakat yang menganut patrialis, bayi laki-laki dihargai lebih tinggi, harganya bisa mencapai 6.000 dolar AS. Sedang, bocah perempuan sekitar 500 dolar AS.(AND)