Presiden Filipina: Manny Pacquiao Jadi Target Penculikan Teroris

Keluarga Manny 'Pacman' Pacquiao juga terancam jadi target penculikan.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 28 Apr 2016, 18:30 WIB
Petinju asal Filipina, Manny Pacquiao foto bersama keluarganya dan menunjukkan sabuk WBO kepada awak media usai mengalahkan Timothy Bradley setibanya di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila (14/4). (REUTERS/Romeo Ranoco)

Liputan6.com, Manila - Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh Presiden Filipina, Benigno Aquino III. Menurutnya, petinju ternama dari negaranya, Manny 'Pacman' Pacquiao ikut jadi sasaran penculikan teroris.

Hal ini disampaikan Aquino untuk menggambarkan kebrutalan kelompok Abu Sayyaf. Menurutnya, kelompok ini tega menculik sosok-sosok penting dan keluarganya demi mendapat uang tebusan.

Menurut Aquino, kelompok pemberontak yang menginginkan kemerdekaan di Filipina Selatan itu juga berniat meledakkan bom Manila demi pasokan dana dari ISIS. Senin lalu, kelompok ini diduga telah memenggal kepala warga negara Kanada, John Ridsdel, gara-gara tak mendapat tebusan.

 

Baca Juga

  • Tanpa Curry, Warriors Sukses Tembus Putaran Kedua
  • Fokus GP Rusia, Rekan Rio Haryanto Tak Bisa Main Ski
  • Rio Haryanto Punya Kenangan Manis di GP Rusia

 

"Mereka diduga bahkan berniat menculik Manny Pacquiao atau salah satu anaknya, begitu juga kakak saya Kriss atau salah seorang anaknya, dengan rencana menjadikan mereka sebagai posisi tawar dalam membebaskan anggota kelompoknya," ujar Aquino seperti dilansir The Sun.

"Ancaman terhadap diri saya juga tengah diselidiki," beber Aquino. 

Polisi Filipina baru-baru ini menemukan potongan kepala Ridsdel di Sulu. Diduga, Ridsdel dipenggal oleh kelompok Abu Sayyaf karena pemerintah Kanada tak kunjung membayar uang tebusan. Akibat kejadian ini, Aguino kini meminta pihak keamanan meningkatkan serangan terhadap kelompok itu.

"Kami selalu percaya akan kekuatan dari dialog, pengembangan dan hubungan positif. Anda hanya memilih bahasa kekerasan dan kami juga akan bicara kepadamu dengan bahasa itu," kata Aquino.

Pacquiao adalah ikon Filipina. Sebelum memutuskan pensiun, Pacman telah mengukir sederet prestasi gemilang di pentas tinju profesional, termasuk gelar juara dunia di delapan kelas berbeda.

Pria berusia 37 tahun itu juga aktif di dunia politik. Pada 9 Mei mendatang, Pacquiao rencananya akan maju sebagai salah satu kandidat yang akan memperebutkan kursi senator di Filipina.

Sebelum memutuskan gantung sarung tinju, Pacquiao terakhir kali tampil melawan Timothy Bradley di Las Vegas, Amerika Serikat, April lalu. Dalam duel ini, Pacquiao berhasil menang angka mutlak.

Sementara itu, kelompok Abu Sayyaf memang dikenal sebagai salah satu kelompok teroris paling berbahaya di Asia Tenggara. Mereka diduga telah terlibat dalam serangkaian penculikan terhadap warga negara asing, termasuk Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia belum lama ini. Kelompok radikal ini juga dianggap bertanggung jawab atas aksi teror yang pernah terjadi di Filipina. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya