Liputan6.com, Jakarta - Komplotan pencuri kendaraan bermotor yang baku tembak dengan aparat Reskrim Polsek Palmerah Polres Metro Jakarta Barat pada Senin 25 April di kawasan Slipi, masih diburu polisi. Kapolsek Palmerah Kompol Darmawan mengatakan, pihaknya masih mengusahakan menangkap pelaku yang berjumlah 3 orang itu.
"Sedang diusahakan," kata Darmawan lewat pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Kamis (28/4/2016).
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Poltar R Gaol mengatakan, bahwa anak buahnya telah mengendus keberadaan 3 pelaku. Namun mereka kabur saat personel memburunya.
"Kita masih dalam pengejaran terhadap pelaku," kata Poltar kepada Liputan6.com.
Sebelumnya, anggota Polsek Palmerah terlibat baku tembak saat berpatroli setelah mendapat laporan adanya orang mencurigakan. Kuat dugaan, 3 remaja yang mencoba mencuri dan menembak polisi itu merupakan kelompok lama.
Mereka kerap beraksi di sekitar Jakarta Barat. Kecurigaan tersebut dilihat dari pelaku yang membawa senjata api.
Sedangkan dari cerita Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Poltar R Gaol, kejadian tersebut bermula saat polisi mendapat laporan ada gerak-gerik mencurigakan 3 orang di tempat kejadian perkara (TKP).
Saat observasi di TKP, satu dari tiga pria tersebut dipergoki hendak mencuri sebuah kendaraan roda dua yang sedang terparkir.
"Pas mau ditangkap satu pelaku langsung keluarkan senjata api dan menembak ke arah anggota. Anggota lalu memberikan tembakan peringatan sesuai protap, tetapi pelaku tetap menembak ke arah anggota. Akhirnya anggota melayangkan tembakan ke arah pelaku," ujar Poltar.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, polisi menduga salah satu pelaku yang belum diketahui identitasnya tertembak. Namun belum dipastikan lantaran tiga sekawan tersebut lolos dari tangkapan petugas.
Saat ini polisi masih memeriksa sejumlah saksi. Polisi juga memburu ketiga orang yang terlibat baku tembak tersebut.
"Soalnya ada warga yang cerita kalau satu pelaku mengeluh aduh kena. Para pelaku ini bawa motor matic berboncengan. Dua orang pakai helm satunya tidak," Poltar mengungkap.