Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan menambah fasilitas tangki penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk meningkatkan ketahanan stok di Indonesia Timur.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan, pembangunan tangki menggunakan dana internal dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sampai 2020.
"Jadi ini rencana Pertamina sampai tahun 2020. Baik APBN dan non-APBN," kata Wianda, di Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Wianda mengungkapkan, Pertamina akan membuat 15 tangki yang akan dibangun di kawasan Indonesia Timur dari APBN.
Investasi untuk membuat satu tangki tanpa fasilitas lain menghabiskan US$ 350 per Kilo Liter (KL). Saat ini dilakukan pemilihan kontraktor yang membangun tangki tersebut.
"Jadi ada 15 lokasi, ada di Ambon, Banda, Nabire, Dobo, Merauke ini menggunakan anggaran dari pemerintah atau APBN," tutur Wianda.
Wianda menuturkan, pembangunan tangki tersebut untuk meningkatkan pasokan BBM di wilayah Indonesia Timur, sehingga masyarakat memudahkan mendapat BBM dengan baik.
"Ini menjawab tantangan tadi, bagaimana menjawab tantangan bagi masyarakat Indonesia Timur terutama Papua dan Papua barat untuk mendapat akses BBM lebih baik," ungkap Wianda.
Selain itu, pembangunan tangki tersebut juga mendukung peningkatan ketahanan pasokan sampai 30 hari volume 7,3 juta KL dari cadangan sekarang 4,8 juta KL.
"Jadi ini rencana pembangunan kita dari 2016-2020 totalnya ada tambahan sekitar 552 ribu Kl sampai akhirnya 320 ribu KL," tutur Wianda.
Saat ini kapasitas timbun sebagai berikut:
Papua
Premium: 19.118 KL atau 20 hari
Solar: 39.203 KL atau 27 hari
Minyak Tanah: 8787 KL atau 31 hari
Papua Barat:
Premium: 8394 KL atau 21 hari
Solar: 17.238 KL atau 24 hari
Minyak Tanah: 4607 atau 27 hari.
(Pew/Ahm)