Liputan6.com, Jakarta Diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada anak di bawah umur 5 tahun di Indonesia. Kondisi ini bisa terjadi lantaran 30 persen anak memiliki saluran cerna yang rentan atau sensitif, mudah diare, mengalami konstipasi, atau menghasilkan gas berlebihan.
Diare adalah satu kondisi anak buang air besar (BAB) cair lebih dari tiga kali sehari. Diare biasa terjadi akibat infeksi seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Bisa juga karena alergi dan intoleransi makanan tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Konsultan Gastrohepatologi Anak, Dr Badriul Hegar, PhD, SpA(K) mengatakan, diare dapat dicegah dengan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif, MPASI di waktu yang tepat dan sesuai kebutuhan bayi, menjaga kebersihan, dan imunisasi. "Jika anak diare, orangtua wajib mencukupi asupan minumnya," kata Badriul di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (28/4/2016)
Saluran cerna yang sehat, jelas Badriul, adalah yang dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Tidak hanya mencegah diare, tapi juga sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Keberadaan mikrolfora di dalam saluran cerna memegang peran penting terhadap sistem imun anak.