Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Silaturahmi dan Taaruf DPP PPP Masa Bakti 2016-2021.
Dalam acara ini hadir Ketua Umum PPP Romahurmuzy atau Romi, Sekjen PPP Arsul Sani, Presiden RI ke-3 BJ Habibie, Menteri Agama Lukman Hakim, mantan ketua KPK Taufiequrachman Ruki, ustaz Yusuf Mansur.
Wajah baru PPP yang terlihat adalah Taufiequrachman Ruki yang baru saja memutuskan bergabung. Saat menyampaikan pidatonya, Ruky yang terpilih menjadi Ketua Mahkamah Partai masa bakti 2016-2021 optimistis bisa kembali memajukan PPP dan memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang.
"Izinkan saya merubah PPP menjadi partai pemenang pemilu, insya Allah bisa," ucap Ruki di Gedung Serbaguna Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis 28 April 2016.
Baca Juga
Advertisement
Ia pun sempat bercerita kalau saat ini negara Indonesia sedang kehilangan kepercayaan.
"Yang hilang itu kepercayaan. Rakyat tidak percaya pemerintah bisa membawa negeri ini, rakyat tidak percaya kepada wakilnya di DPR, dan mahasiswa juga sudah tidak percaya lagi," ucap Ruky.
Dia menjelaskan, apabila ada orang yang tidak percaya maka tidak akan ada yang bisa marah.
"Tidak ada yang bisa marah kalau ada yang bilang saya tidak percaya dengan anda. Oleh karena itu, jawabannya cuma satu yaitu kerja keras dan kerja baik," kata dia.
Tujuan PPP
Ketua Umum PPP Romahurmuzy atau Romy menegaskan acara ini merupakan awal mula PPP bertindak. Pertemuan ini sangatlah penting guna menyatukan niat bersama.
"Marilah kita ingat tujuan kita berpartai, dalam bahasa yang mudah itu termahtub di Pancasila. PPP pun punya tujuannya sendiri dengan tetap berasaskan Pancasila," ujar Romi.
"Menurut PPP, tujuan kita menjaga masyarakat berketuhanan yang artinya tetap menjaga ukhuwah islamiah. Masyarakat yang berketuhanan itulah yang dicita-citakan oleh PPP," kata Romi.
Yang kedua, lanjut Romi, adalah menciptakan masyarakat berperadaban karena adab itu perlu di dalam masyarakat.
"Yang ketiga kita ingin menciptakan persatuan yang berketuhanan. Lalu keempat kerakyatan yang berketuhanan dan kelima keadilan yang berketuhanan," kata dia.
"Prinsip partai adalah ibadah. PPP bukan mengabdi pada diri kita sendiri tapi mengabdi pada kepentingan umat," sambung Romi.
Romi sempat mengatakan kalau biar bagaimanapun PPP itu perlu menjalin hubungan dengan para profesional. Dan itulah yang membuat PPP benar-benar mencari dan menunda para profesional bergabung.
"Partai ini juga memerlukan warna yang mau tidak mau menjadi kekuatan strategis sebagai pengawal keamanan rakyat. Karena itu kita meletakkan dan mengundang para jenderal pada tempat yang tepat. Kami mengundang profesional di bidangnya," tutup Romi.
Advertisement
Pesan Habibie
Presiden RI ke-3 BJ Habibie juga sempat berpesan kepada seluruh pengurus baru PPP.
"Susunan itu mencerminkan Anda mengandalkan pada sumber manusia terbaru bukan pada sumber daya alam," ucap Habibie.
Ia menjelaskan kalau masa depan bangsa Indonesia sudah diatur di dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dari dahulu sampai sekarang dengan segala koreksi, penyempurnaan, dan tidak pernah tidak konsisten untuk kemajuan Indonesia.
"Kalau kita pelajari Pancasila dari ketuhanan Yang Maha Esa (YME), secara langsung dan tidak langsung semuanya bergantung pada ketuhanan Yang Maha Esa," kata dia.
Dia menuturkan kalau Indonesia sebentar lagi memasuki era globalisasi ASEAN sehingga timbullah pertanyaan apakah kita perlu memiliki daerah ekonomi.
"Bagi saya itu tidak penting, yang penting siapa saja di bumi Indonesia memikirkan nasib dari rakyatnya. Berarti rakyatnya itu harus diberikan kesempatan untuk berkembang. Caranya bagaimana?," ujar Habibie.
"Caranya adalah dalam globaliasi kita harus siap bersaing dengan siapa saja, bersaing untuk buat produk yang unggul yang kita butuhkan dan yang lain butuhkan untuk kemudian kita ekspor," pungkas Habibie.