Liputan6.com, Moskow - Pihak bandara Vnukovo di Moskow dan para pegawai penerbangan Rossiya terpaksa diperiksa secara ketat setelah kecolongan membiarkan seseorang melakukan penerbangan tanpa pemeriksaan keamanan yang cukup.
Penumpang yang melakukan penerbangan dari Moskow ke Saint Petersburg itu adalah seorang remaja putri berusia 11 tahun. Pada 25 April 2016 malam, warga Moskow itu bisa-bisanya naik dalam penerbangan Rossiya tanpa memiliki tiket dan dokumen apapun.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Russia Beyond the Headlines pada Jumat (29/4/2016), remaja itu mengaku ia sama sekali belum pernah melakukan penerbangan. Ia mengaku sangat ingin melihat kota Saint Petersburg.
Setibanya di bandara Vnukovo, Moskow, remaja putri itu bergabung dengan suatu keluarga yang memiliki sejumlah anak. Belakangan, petugas keamanan membiarkan remaja itu masuk bersama dengan anak-anak keluarga tersebut.
Gawatnya, tidak ada yang menanyai dokumen apapun di setiap titik inspeksi di bandara. Remaja itu kemudian menaiki pesawat milik penerbangan Rossiya, anak perusahaan Aeroflot dan menduduki kursi kosong.
Rekaman kamera keamanan di bandara Pulkovo, Saint Petersburg menunjukkan, remaja itu bersama dengan seorang wanita dan seorang anak lain yang memegang tangannya. Mereka diduga berkenalan dan berteman selama berada dalam penerbangan.
Di pintu keluar, keluarga itu melanjutkan perjalanan dan sang remaja tinggal di terminal sehingga menarik perhatian polisi bandara. “Remaja itu dikirim ke dinas sosial dan sedang ada pembahasan cara pengembalian kepada keluarganya,” kata polisi.
Pihak yang berwenang merencanakan melakukan inspeksi di bandara Vnukovo. Pihak keamanan dan masyarakat umum tidak habis pikir bagaimana seorang anak yang pertama kalinya datang ke bandara dan tidak tahu jalur-jalur rahasia, namun bisa naik ke pesawat terbang dan ikut dalam penerbangan.
Penerbangan yang terlibat juga bisa diperiksa, dan orangtua remaja itu bisa didenda hingga 100 ribu ruble atau setara Rp 20 juta karena melanggar pasal tentang “kegagalan memenuhi kewajiban untuk mendidik anak di bawah umur.”
Menurut terbitan daring Life.ru, ibu sang remaja tidak bisa terbang ke Saint Petersburg untuk menjemput anaknya karena keterbatasan keuangan. Tapi, dia pun tidak bisa membelikan tiket pulang bagi anaknya dengan alasan yang sama.
Sang ibu memohon kepada polisi untuk membayarkan tiket tersebut dan mencari seseorang untuk menemani remaja itu dalam penerbangan pulang ke Moskow. Kepolisian Saint Petersburg belum memberi komentar soal insiden tersebut.