Hari Buruh dari Tragedi Haymarket

Aksi pemogokan buruh pertama di Amerika Serikat menuntut pengurangan jam kerja dari 19-20 jam per hari menjadi 8 jam per harinya.

oleh Diyah Naelufar diperbarui 01 Mei 2016, 08:10 WIB
Ilustrasi Tragedi Haymarket (Abdillah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Hari Buruh lahir dari perjuangan buruh di seluruh dunia. Selain di Indonesia, perjuangan buruh di negara lain tidak kalah hebatnya. Akar sejarah Hari Buruh (May Day) bisa dikatakan mulai pada tahun 1806. Aksi pemogokan buruh pertama di Amerika Serikat. Dari kejadian tersebut terungkap fakta bahwa buruh harus bekerja 19-20 jam per harinya.Tuntutan pengurangan jam kerja akhirnya menjadi perjuangan kelas pekerja dunia. Kongres internasional pertama di Jenewa, Swiss pada tahun 1886 dihadiri organisasi buruh dari berbagai negara. Kongres tersebut menetapkan 1 Mei sebagai hari perjuangan buruh sedunia karena kesuksesan aksi buruh di Kanada tahun 1872. Sekaligus pemberlakuan 8 jam kerja di Kanada mulai tanggal 1 Mei 1886. 

Berbeda dengan Kanada, buruh Amerika Serikat yang juga menuntut 8 jam kerja mendapat hasil yang berbeda. Mereka melakukan demonstrasi dari 1 Mei 1886 hingga 4 Mei 1886. Pada hari terakhir, aksi demonstrasi diwarnai dengan penembakan oleh polisi, dikenal dengan tragedi Haymarket. Tragedi terbesar dengan korban jiwa ratusan buruh dan para pemimpinnya.

Kisah tragedi Haymarket selengkapnya dapat dilihat pada infografis berikut.

Foto dok. Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya