Liputan6.com, Kudus - Musim giling Pabrik Gula (PG) Rendeng Kudus, Jawa Tengah, ditandai dengan prosesi Temanten Tebu atau "pernikahan" dua batang tebu sebagai simbol selamatan dan doa.
"Kami berharap digelarnya ritual selamatan ini yang bertujuan untuk memanjatkan doa kepada Tuhan bisa membuahkan hasil produksi gula sesuai target," kata Kepala Teknik PG Rendeng Kudus Kartomo di Kudus, seperti dilansir Antara, Jumat (29/4/2016).
Ritual yang sudah digelar sejak puluhan tahun lalu tersebut digelar di halaman pabrik yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Kudus. Ritual diawali dengan arak temanten tebu yang diikuti puluhan peserta.
Acara tersebut layaknya prosesi pernikahan antara "pengantin laki-laki" bernama Bagus Gembung Singorojo dan "pengantin wanita" bernama Roro Ayu Sekar Arum.
Baca Juga
Advertisement
Rangkaian prosesi tersebut turut dimeriahkan kesenian barongan. Selanjutnya tebu dimasukkan ke mesin penggilingan bersama puluhan batang tebu lainnya sebagai pengiring.
Selain itu, kata Kartomo, diharapkan PG Rendeng tahun ini juga bisa mendapatkan laba. Ia berharap proses musim giling tahun ini dapat berjalan lancar dan keselamatan bagi para pekerjanya, peralatannya, dan bahan baku tercukupi.
Pada musim giling 2016, PG Rendeng memiliki target giling tebu sebanyak 3,484 juta kuintal tebu dari lahan seluas 5.564 hektare yang tersebar di sejumlah kabupaten. Di antaranya di Kabupaten Demak, Kudus, Jepara, Pati, Blora, Grobogan, dan Rembang.
Sementara kapasitas giling tebu PG Rendeng setiap harinya mencapai 2.550 ton tebu. Adapun target produksi gula pada musim giling tahun ini 25.022 ton.
Sementara target pencapaian rendemen tebu pada periode giling tahun ini 7,25 persen. Dengan adanya ritual temanten tebu, maka musim giling tahun 2016 di PG Rendeng Kudus yang direncanakan berlangsung selama 125 hari akan dimulai 21 Mei 2016.