Liputan6.com, New York- Paling manja, berlimpah kasih sayang, sering membuat keonaran biasanya identik dengan anak bungsu alias anak terakhir. Namun tidak selalu anak bungsu memiliki perangai seperti itu, beberapa fakta ilmiah menunjukkan keuntungan jadi anak terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Berikut lima keuntungan menjadi anak bungsu berdasarkan data ilmiah seperti melansir laman Huffington Post, Jumat (29/4/2016).
1. Lebih berani ambil risiko
Tidak seperti anak pertama yang cenderung memikirkan baik dan buruk ketika melakukan sebuah tindakan. Anak bungsu lebih berani ketika melakukan eksperimen dan risiko untuk menemukan bakat dan identitas mereka.
"Sehingga mereka lebih eksploratif dan terbuka akan pengalaman baru," tutur peneliti yang juga penulis buku Born to Rebel, Frank Sulloway.
2. Sosok lucu menyenangkan
Apa persamaan Eddie Murphy, Stephen Colbert, Jennifer Lawrence? Mereka memiliki tingkah lucu dan sama-sama menjadi anak termuda di keluarganya.
Lucu dan menyenangkan memang biasanya menjadi watak para anak bungsu dibandingkan anak sulung berdasarkan survei YouGov pada 2015. Namun menurut psikolog Richard Weismen, hal ini terjadi untuk bisa mendapatkan perhatian orangtua.
3. Lebih santai
Berdasarkan studi dari YouGov, anak-anak bungsu lebih santai menjalani hidup. Hal ini biasanya terjadi pada anak dengan orangtua yang memiliki gaya santai.
Pendapat yang sama pun diutarakan psikolog dan penulis buku The Birth Order Book, Kevin Leman. Hal ini terjadi karena orangtua cenderung lebih santai pada anak bungsu setelah mereka memiliki pengalaman mengasuh anak pertama. "Peraturan pada anak bungsu cenderung lebih longgar, tapi perhatian pada mereka berlimpah," tutur Kevin Leman.
4. Luwes dalam berteman
Anak sulung lebih tegas, sementara anak bungsu lebih luwes dalam bersosialisasi menurut studi yang dilakukan Sulloway. Kemampuan menjadi sosok menyenangkan dalam bersosialisasi terjadi karena mereka sejak kecil sudah belajar mengontrol situasi.
5. Lebih kreatif
Beberapa studi ungkap anak sulung cenderung memiliki IQ lebih tinggi. Sedangkan anak bungsu adalah sosok yang kreatif. Menurut Sulloway, si bungsu cenderung menghindari rute biasa yang sama dengan kakak-kakaknya sehingga mereka lebih kreatif.